Jakarta (Antara) – Kepala Staf Kepresidenan Moldoko mengatakan Piala E-Sports (PPE) Presiden 2021 menjadi pendorong dibukanya kembali pariwisata karena berpotensi mendorong pariwisata berbasis olahraga.
Hal itu disampaikannya saat peluncuran APD 2021 pada Sabtu, demikian siaran pers Kantor Staf Presiden yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
“Potensinya luar biasa. E-sports bisa menghadirkan sport tourism, dan itu bagus untuk pariwisata Indonesia,” komentar Moeldoko.
Menurut dia, pengembangan sport-based tourism saat ini menjadi perhatian khusus pemerintah dan sedang menggarap beberapa event olahraga.
Ia menambahkan, hal itu merupakan upaya untuk memulihkan sektor pariwisata negara yang terkena dampak wabah tersebut.
Moeldoko kemudian mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk mencapai dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan industri esports.
Berita terkait: Rafeli Setiawan, 13 tahun, adalah e-sportsman termuda di PON
“Saya mengajak semua pihak untuk bekerjasama dan bersinergi untuk kemajuan industri esports sebagai pengembangan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” ujarnya.
Kick-off Esports President Cup 2021 mencakup enam game: Mobile Legends, e-Football PES 2021, PUBG Mobile, Speed Chess, Free Fire, dan game lokal Lokapala. Total hadiah yang dipersengketakan berjumlah 2 miliar rupee.
Pertandingan kualifikasi peralatan esports 2021 dimulai pukul 15:00 BST pada 9 Oktober 2021. Grand Final akan diadakan pada 19 Desember 2021.
Menurut data KSP, Indonesia merupakan negara pasar industri game terbesar di kawasan Asia Pasifik dan menempati peringkat ke-12 secara global pada tahun 2020.
Apalagi, pasar di Indonesia diperkirakan mencapai 14 triliun rupiah pada 2019, dengan industri game mencatat tingkat pertumbuhan tahunan lebih dari 10 persen.
Berangkat dari potensi tersebut, Presiden Joko Widodo meluncurkan PPE Championship pertama di tahun 2019.
Berita terkait: Perjalanan Tija dari game profesional menjadi wasit
Berita terkait: PON Papua: Jakarta raih emas di PUBG Mobile esports fair
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”