KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Politik Luar Negeri Feminis Damai Indonesia: Apa Selanjutnya?  – Departemen Pendidikan
Top News

Politik Luar Negeri Feminis Damai Indonesia: Apa Selanjutnya? – Departemen Pendidikan

Fitriani dan Anthia Nisa Salsabila (Jakarta Post)

Premium

Jakarta ●
Jumat, 26 Agustus 2022

77Th HUT kemerdekaan Indonesia adalah saat yang tepat untuk merefleksikan lintasan kebijakan luar negeri negara. Meski selalu matang dan berkembang, Indonesia tetap teguh pada doktrinnya. bebas aktif (Gratis dan aktif).

Diformulasikan oleh Perdana Menteri Mohammad Hatta pada tahun 1948 untuk negara yang masih muda untuk menyeimbangkan persaingan yang bergejolak antara negara adidaya dunia, teori itu tetap relevan hingga saat ini. Namun, seiring berjalannya waktu, kita harus memikirkan apa yang dapat kita tingkatkan dan bangun dari warisan kita.

Dibandingkan dengan masa awal diplomasi Indonesia yang didominasi laki-laki, urusan diplomatik negara saat ini dipimpin oleh menteri luar negeri wanita pertama dan terakhir, Retno LB Marsudi. Pengangkatannya dikatakan menandai pecahnya langit-langit kaca, dan Indonesia siap untuk mengadopsi Kebijakan Luar Negeri Feminis (FFP), juga dikenal sebagai Diplomasi Feminis.

Baca cerita lengkapnya

BERLANGGANAN SEKARANG

Mulai dari Rp 55.500/bulan

  • Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
  • E-Post adalah surat kabar digital harian
  • Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
  • Akses eksklusif ke acara dan program kami
  • Berlangganan buletin kami


Berita Terkait

Anda mungkin juga menyukai:

Menarik milenium untuk berinvestasi dalam proyek berkelanjutan

Jadi kita swasembada beras

Cara cerdas untuk mendekarbonisasi rantai pasokan dan logistik dengan AI

READ  Kantor Berita Emirates - Uni Emirat Arab, Indonesia memulai pembicaraan tentang perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."