Jakarta (Antara) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada Sabtu mengungkapkan, venue olahraga turnamen PON XX di Papua yang dijadwalkan 2-15 Oktober 2021 sudah siap dengan sedikit sentuhan akhir di beberapa venue untuk diselesaikan. .
“Secara keseluruhan di luar target kami, persiapan GOR PON sudah 95 persen, dengan sedikit finishing di beberapa tempat untuk menyelesaikan prosesnya,” kata Presiden KONI Marciano Norman dalam keterangannya.
Norman sebelumnya meninjau lapangan olahraga yang disiapkan untuk Pesta Olahraga Nasional PON, dengan lapangan rugby yang dibangun oleh PT PP sebagai salah satu venue yang dikunjunginya.
Norman menambahkan: “Arena rugby saat ini sedang dalam tahap penyelesaian, karena rumput sintetis belum dipasang untuk arena.”
Meski persiapan arena rugby belum tuntas, Norman menegaskan progres sudah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berita terkait: Kemenhub Kirim 428 Bus ke PON di Papua, Peparnas
“Pertandingan Rugby selama PON Nasional akan berlangsung dari 10 hingga 13 Oktober, beberapa hari sebelum pertandingan berakhir. Pertandingan, di antara pertandingan terakhir yang dimainkan, memberikan waktu ekstra kepada kontraktor untuk menyelesaikan sirkuit,” katanya.
Gelanggang olahraga lainnya yang tersebar di empat wilayah Papua yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauk, saat ini berada di bawah pengawasan KONI untuk memastikan kesiapannya untuk menghadapi Pesta Olahraga Nasional PON yang dijadwalkan Oktober 2021.
“Stadion olahraga lainnya dijamin dalam kondisi terbaiknya,” ujarnya.
Selain meninjau stadion rugby yang dibangun di dalam kompleks TNI AU pada Jumat (27/8), Norman juga meninjau lapangan olahraga baseball, hoki indoor dan outdoor, softball, kriket, dan Wisma Atlet.
Norman membenarkan bahwa semua stadion dan kampung atlet sudah siap untuk pertandingan, dan Internet juga telah dipasang di stadion olahraga.
Berita terkait: Atlet renang dan panjat tebing bersiap untuk PON XX Papua
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”