Melestarikan olahraga dan rekreasi tradisional adalah upaya kami untuk memastikan bahwa karakter tradisional Surabaya tidak terkikis oleh perkembangan kota.
Surabaya, Jawa Timur (Antara) – Ketua DPRD Provinsi Surabaya Adi Sutaruigono menyerukan promosi olahraga tradisional secara inovatif untuk menarik minat anak-anak dan remaja, setelah melonggarkan pembatasan kegiatan di kota.
Demikian disampaikan Sutaruijono dalam sambutannya pada pembukaan KORMI Pengurus Rekreasi Olahraga Indonesia (KORMI): di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Kurmi Surabaya menjalankan banyak olahraga tradisional seperti latihan pernapasan, terbang layang-layang, panahan, kungfu, seni bela diri tradisional, bersepeda tradisional, dan olahraga dan latihan tradisional.
Ia menambahkan, olahraga tradisional yang beragam harus dipromosikan melalui pendekatan kreatif dan modern melalui penggunaan media sosial, tren terkini, meme, dan berita.
“Kita juga harus berkolaborasi dengan anggota komunitas pemuda, kelompok perempuan, dan tokoh-tokoh akar rumput, sehingga informasi kita lebih populer di media sosial,” kata Sutarogono.
Dia menekankan pentingnya mengembangkan olahraga tradisional sebagai kemajuan kota untuk melestarikan budaya tradisional untuk masa depan.
“Melestarikan olahraga dan rekreasi tradisional merupakan upaya kami agar karakter tradisional Surabaya tidak tergerus oleh perkembangan kota,” kata Sutaruijono.
Dikatakannya, DRC Surabaya terbuka terhadap saran-saran umum tentang upaya pelestarian identitas tradisional Surabaya, termasuk rekomendasi yang disampaikan Kurmi.
Seorang juru bicara DPRD menginformasikan bahwa mulai tahun 2022, sektor pemuda, olahraga, pariwisata, dan budaya kota akan dikelola oleh satu lembaga pemerintah.
“Kami berharap konsolidasi menjadi satu institusi akan memungkinkan sinergi dan perencanaan menyeluruh, karena kami bertujuan untuk mengadakan acara pariwisata dalam skala yang lebih besar untuk menarik minat penduduk,” jelas Sutarogono.
Berita terkait: Jalan Surabaya mendapat mural untuk menarik wisatawan
Berita terkait: 49,32 persen APBD Kota yang dialokasikan kembali telah terserap di Surabaya
Berita terkait: Legislator Surabaya memuji rencana untuk mengubah sekolah menjadi isolasi mandiri
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”