Setelah menderita dua kekalahan berturut-turut dari Gregoria Mariska Tunjung, PV Sindhu akhirnya mengalahkan rivalnya dari Indonesia, dan itu juga di halaman belakang rumahnya, di arena bulu tangkis Istora Senayan yang terkenal di Jakarta yang ia dukung pada hari Selasa.
Peraih medali Olimpiade dua kali, India, kalah dari peringkat sembilan dunia di final Spanish Masters pada bulan April dan di semifinal Malaysia Masters bulan lalu. Kali ini pada hari pembukaan Indonesia Open Super 1000 yang berhadiah $1,25 juta, ia keluar sebagai pemenang, menang 21-19, 21-15 dalam waktu 38 menit untuk membungkam penonton yang partisan.
Itu adalah kemenangan kedelapan dalam 10 pertemuan melawan Gregoria bagi Sindhu, yang sejauh ini merosot ke peringkat 14 dunia dalam musim yang buruk.
Tantangan yang dihadapi Sindhu semakin berat karena ia akan menghadapi rival lamanya Tai Tzu Ying asal China Taipei di babak kedua. Unggulan ketiga ini memiliki rekor menang-kalah 18-5 melawan Sindhu, yang terakhir kali ia kalahkan dalam perjalanannya meraih gelar di Kejuaraan Dunia 2019. Petenis peringkat 3 dunia itu telah memenangkan delapan pertemuan terakhirnya.
Unggulan ketujuh HS Prannoy juga menang berturut-turut pada hari Selasa. Ia mengalahkan Kenta Nishimoto dari Jepang 21-16 dan 21-14 dalam waktu 50 menit. Unggulan ketujuh – Prannoy, yang menjuarai Malaysia Masters bulan lalu – harus bekerja keras pada pertandingan pertama, namun pertandingan kedua cukup mudah bagi pemain tunggal putra terbaik India itu.
Setelah mengalahkan Nishimoto untuk kedua kalinya dalam empat pertemuan, petenis India selanjutnya akan menghadapi peringkat 9 dunia Angus Ng Ka Lung dari Hong Kong. Pertandingan head-to-head mereka dikunci di 5 semuanya.
Di nomor ganda, unggulan ketujuh Satwiksraj Rankireddy dan Chirag Shetty lolos ke babak 16 besar setelah tersingkirnya saudara Prancis Popov, Christo dan Touma Junior, sedangkan duo India memimpin pertandingan pembuka 21-12 dan 11-7. Christo mengalami kekalahan telak dalam kekalahan tunggalnya dari unggulan kelima Chou Tianchen di Chinese Taipei pada hari sebelumnya. Christo sempat kalah di laga terakhir kompetisi tersebut dengan skor 1-21 yang menandakan dirinya sedang kesulitan. Dia tidak tampil bagus di nomor ganda dan memilih pensiun.
Namun M R Arjun dan Dhruv Kapila kalah 21-12, 6-21, 20-22 dari unggulan kedelapan asal Malaysia Ong Yeo Sin dan Teo Ee Yee. Tresa Jolly/Gayatri Gopichand juga kalah pada laga pembuka di ganda putri, kalah 22-20, 12-21, 16-21 dari pasangan Jepang Rin Iwanaga/Kei Nakanishi.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”