Kampanye mengesankan Ace di Indonesia Open berakhir setelah dia kalah dari mantan juara dunia Rachanok Intanon di Bali pada hari Sabtu.
Unggulan ketiga Sindhu, peraih medali Olimpiade dua kali, kalah 21-15 9-21 14-21 dari peringkat delapan dunia dan unggulan kedua Ratchanuk dalam waktu 54 menit untuk finis di semifinal untuk ketiga kalinya secara berlari.
Sindh yang berusia 26 tahun mencapai empat besar di Indonesia Masters minggu lalu dan juga di Prancis Terbuka pada bulan Oktober.
Ganda putra peringkat 11 dunia unggulan keenam Satwixirag Rankiridi/Chirag Shetty menyingkirkan Super 1000 dengan kekalahan 16-21 18-21 dari unggulan teratas Indonesia Marcos Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di semifinal.
Itu adalah kekalahan ke-10 berturut-turut pasangan India dari pasangan peringkat satu dunia, mantan juara All England dua kali dan peraih medali emas Asian Games.
Begitu pula gorden India di turnamen yang berjumlah 850 ribu rupiah.
Al-Sanad, peringkat ketujuh dunia, memasuki pertandingan 4-6 head-to-head setelah kalah dari pemain Thailand dalam dua pertandingan terakhir.
Petenis India itu membuat awal yang baik, perlahan-lahan memimpin 8-3 lebih awal. Rachanok memperkecil skor menjadi 9-10 sebelum Sindh memasuki babak pertama dengan selisih satu poin.
Sindhu meraih tiga poin lurus untuk bergerak maju dan tidak menoleh ke belakang saat dia kalah di pertandingan pembuka.
Ratchanok mendapatkan kembali arahnya dan kembali kuat dalam pertandingan saat ia memimpin 11-7 di babak kedua tiebreak.
Ahli taktik Thailand itu mendapatkan sembilan dari sepuluh poin dari 12-8 untuk membuat Sindh terengah-engah.
Adalah Sindhu yang memberikan Ratchanuk 11 poin dalam pertandingan setelah dia mendarat di net dan pemain Thailand itu mengunci bola dengan forehand untuk lawannya. Petenis Thailand itu melanjutkan permainan impresifnya di set penentuan saat ia memimpin 11-6 dengan Sindhu membuat banyak kesalahan.
Sindhu melanjutkan touchdown dengan umpan silang tetapi kesalahan perhitungan di lini belakang dan kemudian kesalahan net membuat Rachanouk terus melaju.
Petenis India itu mencatatkan empat poin beruntun yang bagus dengan 13-16 tetapi Ratchanok memangkas poin beruntun dan melanjutkan ke tujuh poin untuk pertandingan itu.
Sebuah kesalahan bersih menunda hal yang tak terhindarkan saat Rachanok menutup pertandingan dengan pengembalian akurat di halaman depan. Al Sindh, juara dunia, mencapai final Swiss Open.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”