Ekspor kopi dari Indonesia diperkirakan turun hampir sepertiga pada tahun pasar 2023/24, sebagian besar karena kekurangan pasokan terkait cuaca.
Diperkirakan akan terjadi penurunan produksi Robusta yang parah, dengan laporan terbaru menunjukkan bahwa curah hujan yang berlebihan telah mengganggu kondisi pertumbuhan ceri dan mengurangi hasil panen. Dinas Pertanian Luar Negeri USDA (FAS) Laporan.
[Note: This is part of a series of DCN stories exploring the FAS coffee annual reports. The U.S. information agency is currently scheduled to deliver 16 annual country-level reports on the coffee sector. Each of those reports come from different authors and field offices.]
Kantor FAS memperkirakan total produksi kopi Indonesia akan mencapai 9,7 juta kantong 60 kg pada 2023/24, turun 18 persen dari tahun sebelumnya. Produksi arabika diperkirakan turun sekitar 500.000 kantong menjadi 1,3 juta kantong, sedangkan produksi robusta diperkirakan turun 20% menjadi 8,4 juta kantong.
Sementara total areal kopi Indonesia diperkirakan akan meningkat sedikit dari 3.000 hektar menjadi 1,3 juta hektar secara nasional, telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam kegiatan pertanian di Jawa Barat. Menurut laporan tersebut, produksi Arabika berkembang di wilayah tersebut berkat inisiatif agroforestri yang dipimpin pemerintah.
“Di Jawa Barat, tanaman arabika memiliki potensi untuk berkembang karena perusahaan milik negara yang menguasai lahan hutan terus memberikan dukungan perluasan di bawah inisiatif agroforestri pemerintah,” kata laporan tersebut. “Di bawah inisiatif ini, petani diperbolehkan menanam tanaman kopi di lahan yang dikuasai oleh perusahaan milik negara selama pohon yang ada di lahan ini tetap utuh.”
Laporan tersebut memperkirakan konsumsi kopi dalam negeri akan meningkat dari sekitar 20.000 kantong menjadi 4,79 juta kantong karena ekonomi terus pulih dari pandemi COVID-19.
Impor biji hijau tahun 2023/24 diperkirakan mencapai 1,44 juta karung atau meningkat 7%, karena kekurangan pasokan kopi hijau dalam negeri.
AS adalah pasar ekspor terbesar kopi india, diikuti oleh Eropa, India, dan Timur Tengah. Ekspor ke Jepang turun 42% pada 2022/23, akibat beberapa peti kemas ditolak Tingginya tingkat sisa bahan kimia dari pestisidaMenurut laporan dari otoritas Jepang.