JAKARTA, Indonesia (AFP) – Sebuah kapal penumpang yang kelebihan muatan terbalik di Pulau Sulawesi, Indonesia, menewaskan sedikitnya 15 orang dan 19 orang hilang, kata tim penyelamat, Senin.

Muhammed Arafa, kepala badan SAR setempat, mengatakan kapal itu sedang dalam perjalanan dari desa Lanto di kabupaten Buton Tengah di provinsi Sulawesi Tenggara ke desa terdekat Lajeli ketika kapal itu terbalik tak lama setelah Senin tengah malam.

Perahu kayu itu bisa membawa 40 orang tetapi dirancang hanya untuk 20 orang.

Arafa menambahkan bahwa tim penyelamat sedang mencari hari ini, Senin, untuk 19 orang yang masih hilang di laut yang ganas, sementara 15 jenazah telah ditemukan dan enam orang telah diselamatkan.

Dia menambahkan, tiga perahu karet, dua perahu nelayan, dan enam penyelam dikerahkan untuk mencari orang yang hilang.

Ribuan warga melakukan perjalanan ke desa mereka untuk merayakan ulang tahun kesembilan berdirinya kabupaten pada hari Minggu, dan banyak orang diangkut dengan perahu nelayan atau penumpang.

Berita televisi menunjukkan orang-orang di perahu nelayan mengeluarkan mayat dalam kegelapan, dan kerabat yang berduka menunggu informasi di pelabuhan dan rumah sakit setempat.

Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, dan feri adalah bentuk transportasi yang populer. Dengan standar keselamatan yang lemah dan masalah kepadatan, kecelakaan sering terjadi.

Pada tahun 2018, sebuah kapal feri yang penuh sesak dengan sekitar 200 orang di dalamnya tenggelam di sebuah danau di provinsi Sumatera Utara, menewaskan 167 orang.

Dalam salah satu bencana terburuk yang tercatat di negara itu, sebuah kapal penumpang yang penuh sesak tenggelam pada Februari 1999 dengan 332 orang di dalamnya. Hanya 20 orang yang selamat.