KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Sebuah kawah yang terbentuk akibat kepunahan bumi akibat asteroid tipe C yang kaya karbon, saran para ilmuwan | Asteroid
science

Sebuah kawah yang terbentuk akibat kepunahan bumi akibat asteroid tipe C yang kaya karbon, saran para ilmuwan | Asteroid

Ketika sebuah batu besar dari luar angkasa menghantam bumi 66 juta tahun yang lalu, hal tersebut memusnahkan wilayah kehidupan yang luas dan mengakhiri kekuasaan dinosaurus. Kini para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan wawasan baru mengenai bahan pembuatnya.

Para ahli yang mempelajari materi yang dikumpulkan pada saat kejadian mengatakan mereka telah menemukan tanda-tanda jelas yang mendukung gagasan bahwa kawah tumbukan Chicxulub diciptakan oleh asteroid kaya C, yang awalnya terbentuk di luar orbit Jupiter.

Mario Fischer Judd, salah satu penulis penelitian dari Universitas Cologne, mengatakan tim tersebut kini tertarik untuk melihat sedimen yang terkait dengan dampak yang menurut beberapa orang berada di balik dampak tersebut. Peristiwa kepunahan besar terjadi sekitar 215 juta tahun yang lalu.

“Mungkin dengan cara ini kita bisa mengetahui apakah dampak asteroid tipe C memiliki kemungkinan lebih tinggi menyebabkan peristiwa kepunahan massal di Bumi,” ujarnya.

Menulis di majalah sainsPara peneliti melaporkan bagaimana mereka mempelajari berbagai jenis, atau isotop, ruthenium dalam lapisan material yang menetap di atas bumi setelah tumbukan 66 juta tahun yang lalu.

Lapisan ini mengandung sisa-sisa asteroid, kata Fisher-Gowdy.

Tim memilih mempelajari rutenium karena logam ini sangat langka di kerak bumi.

“Ruthenium yang kami temukan di lapisan ini hampir 100% berasal dari asteroid,” kata Fisher-Gowdy, seraya menambahkan bahwa hal ini memberi para ilmuwan cara untuk menentukan komposisi objek yang bertabrakan dengan Bumi, dan juga jenisnya.

Tim menemukan bahwa sampel lapisan dari Denmark, Italia dan Spanyol semuanya menunjukkan komposisi isotop rutenium yang sama.

Fisher-Gowdy mengatakan, hasil tersebut berbeda dengan komposisi yang umumnya ditemukan di Bumi, sehingga mengesampingkan teori bahwa keberadaan rutenium dan logam lain, seperti osmium dan platinum, berasal dari letusan gunung berapi Deccan Traps di masa lalu.

READ  Anjing laut gajah tidur 1.200 kaki di bawah permukaan laut untuk menghindari pemangsa

Tim juga meragukan kemungkinan objek yang menabrak Bumi adalah komet, dengan mengatakan komposisi isotop rutenium dalam sampel berbeda dengan komposisi meteorit yang diyakini merupakan bagian komet yang kehilangan esnya.

Sebaliknya, hasil isotop rutenium konsisten dengan komposisi rata-rata meteorit dari asteroid berkarbon (tipe C) – batuan luar angkasa kaya karbon yang terbentuk pada awal tata surya, di luar orbit Jupiter.

Namun masih ada pertanyaan mengenai dari mana tepatnya asteroid itu berasal sebelum menuju ke Bumi.

Asteroid tipe C saat ini dapat ditemukan di sabuk asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter, kata Fisher-Gowdy, karena Jupiter bermigrasi tak lama setelah tata surya terbentuk, dan dalam prosesnya menghamburkan asteroid.

Akibatnya, ada dugaan bahwa batu luar angkasa naas itu mungkin berasal dari sana.

“Mungkin ada tabrakan antara dua benda asteroid di sabuknya, lalu benda ini diluncurkan ke orbit melintasi Bumi. Itu bisa jadi salah satu skenarionya,” ujarnya, meski mencatat ada kemungkinan lain, termasuk berasal dari Oort. awan yang diperkirakan mengelilingi sistem Matahari.

Dr Craig Walton dari Universitas Cambridge, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan penelitian tersebut menarik meski menurutnya masih belum jelas apakah benda yang menabrak bumi itu asteroid atau komet.

“Namun, jenis pekerjaan ini memberi kita wawasan yang lebih rinci tentang sifat benda-benda yang secara signifikan membentuk sejarah Bumi,” tambahnya.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."