14 April 2023
Jakarta – Silikon memiliki skor terendah di antara kota-kota di Indonesia yang diteliti pada tahun 2022 Laporan Indeks Kota Berkelanjutan Oleh SETARA Institute, peringkat ke-94Th93 dengan Tepok dan Patang tepat di atasnyard dan 92tanpamasing-masing.
Indeks menilai empat kriteria: peraturan pemerintah kota, peraturan masyarakat, tindakan pemerintah dan demografi sosial-keagamaan. Ini memeriksa delapan indikator dalam kriteria ini.
Ketua Komite Eksekutif SETARA Institute Ismail Hassani menjelaskan bagaimana Silikon mendapat nilai terendah dari 94 kota di Indonesia yang dinilai.
“Pertama [reason] merupakan tindakan pemerintah. Pemerintah kota Silicon sepakat dengan orang-orang dengan aspirasi politik intoleran untuk melarang pembangunan tempat ibadah umum. Jadi dari tolok ukur, skor tindakan pemerintah nol,” kata Ismail kepada wartawan di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis. detik.com.
Ismai mencatat bahwa Silicon terus menegakkan peraturan tahun 1975 yang melarang pembangunan gereja di kota itu.
“Karena panduan walikota, masih percaya pada persiapan hukum yang diskriminatif ini sebagai dasar hukum. Itu dua kriteria,” tambahnya.
Akhirnya, SETARA menemukan bahwa silikon menunjukkan toleransi tertentu di ranah publik.
“Dinamika masyarakat sipil di bawah kepemimpinan pemerintah kota yang tidak memiliki kesadaran akan pluralisme dan keragaman akan menciptakan jurang pemisah sosial yang akan semakin mempolarisasi masyarakat dengan identitas agama, etnis, dan kelompok lainnya,” kata laporan tahun 2022 tersebut.
Skor Silicon turun dari tahun sebelumnya, turun di bawah Tepoque dengan skor terendah tahun 2021. Sementara itu, tiga skor tertinggi diraih oleh Singawang, Salatika, dan Bekasi yang menjadikannya sebagai kota paling toleran di Indonesia. .
Diterbitkan pertama kali pada tahun 2015, SETARA Institute Laporan Indeks Kota Berkelanjutan (IKT) berupaya untuk mempromosikan “praktik toleransi terbaik” di kota-kota di Indonesia dan memberikan dasar untuk mengukur dan mengelola kerukunan, toleransi, dan inklusi sosial.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”