(Bloomberg) — Startup pinjaman online Indonesia Julo mengatakan pihaknya sedang berupaya melakukan penawaran umum perdana (IPO) karena pendapatan tahunannya mendekati $100 juta.
Perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan investor untuk putaran pendanaan pra-IPO dan telah mulai menjajaki opsi untuk pencatatan publik, katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, tanpa mengungkapkan rinciannya.
Ketika industri ventura secara global bergulat dengan tingkat suku bunga dan inflasi yang tinggi, startup ini mencari pendanaan pada saat banyak perusahaan sejenis sedang berjuang untuk mendapatkan modal. Investor, yang tadinya senang menulis cek, menjadi lebih selektif dan mengeluarkan persyaratan yang kurang menguntungkan.
Pendapatan akan melonjak 73% pada tahun 2023 hingga mencapai $121 juta pada akhir tahun, kata Ankur Mehrotra, presiden Julo Group. Setelah membukukan laba sebelum pajak pada bulan Desember, Zulu berharap dapat mencapai profitabilitas berdasarkan laba bersih pada tahun 2024.
Baca Juga: Mantan Fintech Veteran Grab Bergabung dengan Startup Pinjaman Digital Zulu
Startup seperti Zulu perlu membuktikan kepada investor bahwa mereka dapat tumbuh dan menghasilkan uang pada saat yang bersamaan. Zulu mengatakan pihaknya mengeluarkan 7,3 juta pinjaman dengan total $454 juta tahun lalu, dua kali lipat jumlah pinjaman dari tahun sebelumnya.
Aplikasi Zulu memungkinkan pengguna di Indonesia untuk mengajukan pinjaman, menarik uang, mengirim uang, dan membayar biaya sekolah. Startup yang berbasis di Jakarta, yang menargetkan segmen pendapatan pasar menengah di negara ini, telah mengumpulkan $80 juta dari Credit Saison pada tahun 2022.
©2024Bloomberg LP
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”