Startup teknologi pertanian asal Indonesia, Semaai, mengumpulkan $1,25 juta, dipimpin oleh Sequoia Surge dan Beenext
Angel Investors Nibun Mehra, Pendiri dan CEO startup e-commerce Ula; Hershett Lunani, Pendiri dan CEO Cola; Dan Prashant Pawar, seorang bankir investasi teknis di Holyhan Loki, juga ambil bagian dalam putaran tersebut.
Meskipun startup ini beroperasi di Indonesia, Semaai akan membayar sebagian besar dananya untuk memperluas tim engineering dan manufaktur di India.
“Semaai berencana untuk setidaknya melipatgandakan kekuatan teknologinya di India pada akhir 2022,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Startup ini mengembangkan solusi agroteknologi lengkap untuk komunitas pertanian pedesaan di Indonesia.
“Terlepas dari kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia, sangat sulit bagi petani dan UMKM pedesaan untuk mempertahankan mata pencaharian mereka dan memanfaatkan permintaan kelas menengah yang terus meningkat untuk diversifikasi pangan. Dan menyebabkan ketidaksesuaian besar dalam penawaran dan permintaan,” kata perusahaan itu.
Didirikan pada April 2021 oleh Abhishek Gupta, Gaurav Bhadra dan Muhammad Yoga
Temukan cerita yang Anda minati
Anindito memberikan pelayanan yang komprehensif kepada masyarakat petani pedesaan Semaai.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan tim dan keahlian kami untuk mengembangkan komunitas pertanian pedesaan di seluruh Indonesia dan untuk mengembangkan solusi teknologi kami untuk meningkatkan potensi pendapatan mereka,” kata Gupta.
Start-up ini memberikan saran pribadi melalui tim ahli agronomi, menyediakan akses ke teknologi pengujian tanah dan alat produktivitas seperti input pertanian seperti benih dan pupuk.
Semaai berencana untuk memperluas jaringan pusat distribusi layanan, dimulai dengan Togo Tonis (pengecer pertanian) dan akhirnya menjangkau banyak pemilik kecil di pedesaan Indonesia, katanya.
“Pada saat kritis di mana petani terbuka terhadap metode digital dan penganut yang cepat, smartphone menghemat dengan tingkat penetrasi yang meningkat dan data yang terjangkau. Dengan teknologi sebagai penggerak utama, industri pertanian tentu sudah matang untuk perubahan,” kata Bhadra.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”