Jakarta (Antara) – PT Telkom Indonesia memperkuat kerjasama dengan Perum Produksi Film Negara (PFN) untuk mendukung digitalisasi ekosistem perfilman Indonesia.
Sebagai bagian dari sinergi tersebut, diadakan pertemuan antara PFN dengan anak perusahaan Telkom PT Nuon Digital Indonesia yang bergerak di bidang konten hiburan digital untuk membahas kerjasama dalam pembuatan website Indonesia Film Facilitation (IFFa).
“Kolaborasi pembuatan website ini akan memberikan one stop digital solution bagi para profesional dan penggiat industri perfilman,” kata Aris Sudio, Direktur PT Nuon Digital Indonesia, dalam keterangan yang dirilis, Rabu.
Sinergi ini bertujuan untuk mendukung perkembangan teknologi digital di industri perfilman, yang dapat mendorong kemajuan industri perfilman dan konten di Indonesia. Ini juga dapat membantu menciptakan ekosistem yang penuh inovasi dari pembuat film lokal.
Dwi Heriyanto B, Presiden PFN menyatakan sinergi antara Nuon dan PFN bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital di industri perfilman Indonesia.
IFFa akan memberikan dukungan kepada pembuat film dengan membuat pekerjaan mereka lebih mudah diakses. Dengan demikian, produser film dapat dengan cepat mengakses lokasi syuting, termasuk izin syuting, jelas Heryanto, serta memfasilitasi kolaborasi yang harmonis antara produser dan pemilik lokasi.
Selain itu, situs ini akan membantu memperluas kemitraan dengan pemangku kepentingan di sektor ini.
Sudoo berharap kerja sama baru dengan PFN juga akan memperluas jangkauan konten Indonesia di pasar global, serta meningkatkan infrastruktur digital industri film.
Sinergi ini, tegasnya, sejalan dengan komitmen PFN untuk membangun ekosistem yang berkualitas untuk kemajuan industri film dan konten Indonesia, serta upaya Telkom untuk mendukung terwujudnya ekosistem digital Indonesia.
Sudoo menyimpulkan sebagai anak usaha Telkom, Nuon berkomitmen untuk turut serta mewujudkan visi tersebut.
Berita Terkait: Indonesia Perlu Jaga AI Kebijakan: Telkom
Berita terkait: Perusahaan produksi film negara akan bertindak sebagai lembaga pembiayaan film
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”