ThorCon Power Indonesia mengajukan tawaran untuk mendirikan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Indonesia | RISIKO & OPP
PT ThorCon Power Indonesia telah resmi mengajukan proposal kepada Dewan Energi Nasional (DEN) untuk memulai persiapan implementasi TMSR500 sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama di Indonesia.
Proposal ini disusun melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan utama, antara lain Badan Pengkajian Strategi dan Kebijakan Energi (BBSP), Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (KEBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Pusat Riset dan Inovasi Teknik Universitas Gadja Fakultas Teknik MADA (UGM), PT PLN Enjiniring, dan Universiti Bangka Belitung (UBB).
Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, menekankan pentingnya inisiatif strategis ini dalam meletakkan fondasi pembangkit listrik tenaga nuklir perdana di Indonesia.
Ia menekankan pentingnya proyek tersebut, terutama mengingat diskusi baru-baru ini mengenai energi nuklir yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Agus Buji Prasetyono, Wakil Akademisi Dewan Energi Nasional sekaligus Ketua Tim Percepatan Pembentukan NEPIO, menekankan ketatnya waktu penyiapan dokumen yang diperlukan untuk pembangunan PLTN.
PLTN pertama diharapkan dapat menyalurkan listrik ke PLN pada tahun 2032, sebuah tenggat waktu yang kritis mengingat proyeksi defisit listrik di Jawa sebesar 2 GW pada tahun 2034 dan defisit nasional sebesar 8 hingga 10 GW pada tahun 2040.
Agus menekankan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didukung oleh proses hilirisasi dan inovasi memerlukan sumber energi primer yang kuat dan stabil.
Mengingat terbatasnya potensi energi terbarukan di Indonesia, tenaga nuklir dianggap sebagai satu-satunya solusi yang layak untuk memenuhi kebutuhan energi negara yang besar.
Dalam sambutannya, Agus optimistis Indonesia tidak hanya bergantung pada teknologi nuklir impor, bahkan bisa menjadi pemasok teknologi nuklir PLTN Merah Putih sendiri dan mengekspornya ke negara lain di masa depan.
Bob S berkata: Afandi, COO PT Thorcon Power Indonesia, mengatakan Thorcon Power merupakan perusahaan yang paling siap membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Indonesia.
Dia menunjukkan bahwa Thorcon Power telah melakukan penelitian ekstensif dan tiga tahun lebih maju dari para pesaingnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Thorcon Power telah melakukan konsultasi ekstensif dengan Badan Pengatur Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk mempersiapkan perizinan melalui tinjauan Keselamatan, Keamanan dan Perlindungan (3S) dan penilaian kesiapan desain Thorcon. Proses ini diharapkan selesai pada akhir tahun ini.
ThorCon Power berkomitmen membangun PLTN pertama di Indonesia berkapasitas 2 x 250 MW (first of the kind/FOAK) tanpa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Perusahaan menargetkan tanggal operasi komersial (COD) pada tahun 2030 di Pulau Kelasa, Bangka Belitung, dengan target harga listrik kurang dari 6,9 sen AS per kilowatt-jam.
Pada tahap berikutnya, ThorCon Power berencana menambah tujuh unit nuklir tambahan setara dengan 3.500 megawatt (Nth-of-a-Kind/NOAK), dengan target harga listrik kurang dari 6,5 sen AS per kilowatt-jam dan harian. waktu permintaan sebelum tahun 2035.
Harga tersebut sudah termasuk pengelolaan limbah, pembongkaran dan pengangkutan ke Gardu Induk VHV (GITET) PLN terdekat.
Pope menambahkan, dengan turunnya harga listrik Thorcon Power di bawah INR 1.000 per kilowatt hour, perusahaan berpotensi mengurangi subsidi dan kompensasi listrik, yang diperkirakan akan mencapai INR 100 triliun (US$6,4 miliar) pada tahun 2030.
Melalui inisiatif ini, ThorCon Power Indonesia bertujuan untuk berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kapasitas energi nasional dan memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat di Indonesia.
Selesainya proposal tersebut diharapkan dapat memberikan landasan strategis bagi pengambilan keputusan pemerintah dalam menetapkan kerangka hukum pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia.
Ke depan, PT ThorCon Power Indonesia bercita-cita menjadi perusahaan pertama yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia, memberikan solusi energi yang ramah lingkungan dan efisien sekaligus berperan penting dalam kemajuan teknologi tenaga nuklir di tanah air.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”