Tidak ada bagian tubuh dari pelaut Indonesia yang tewas telah ditemukan, menurut Departemen Kesehatan Sabah
Kota Kinabalu: Dinas Kesehatan Sabah membantah laporan bahwa organ dalam salah satu WNI diambil sebelum dideportasi ke negara asalnya.
Direktur Kesehatan Sabah Dato ‘Dr Rose Nani Mudin mengatakan tidak ada organ dalam pasien yang diangkat, menurut rilis berita.
Dia mengatakan rumah sakit hanya mengambil sampel jaringan dan organ berukuran beberapa inci untuk mengidentifikasi penyebab kematian seorang pasien asing yang meninggal di pesawat pada 1 Desember.
Jenazah pasien, yang diidentifikasi sebagai Syedman Hamal, 38, dikirim ke Rumah Sakit Queen Elizabeth oleh polisi untuk diautopsi dalam semua kasus (dibawa meninggal) di luar rumah sakit.
“Polisi mengatakan pasien tidak memiliki kerabat dekat di Malaysia, namun ada beberapa orang yang mengaku sebagai kerabat pasien dan mengenal kerabat di Indonesia.
“Salah satu kerabat pasien mengidentifikasi jenazah sebelum diautopsi,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (25/12).
Dia mengatakan penyebab kematian adalah infeksi paru-paru dan penyakit jantung pada otopsi.
Majikan korban mengatur agar jenazah dikembalikan dan jenazah pasien diserahkan kepada kerabatnya dan 3M Undertaker pada 17 Desember.
Jenazah dibawa ke masjid untuk dimandikan sebelum dikirim ke Bandara Internasional Kota Kinabalu (KKIA). Jenazah tiba di Indonesia pada 20 Desember.
“Semua pengaturan otopsi dan proses pemulangan jenazah kepada anggota keluarga telah dilakukan sesuai pedoman yang ditetapkan, sehingga tidak ada masalah dalam mengeluarkan organ dalam seperti yang diberitakan dalam berita Indonesia,” tambahnya.
Sebuah berita di Indonesia melaporkan bahwa pekerja asing mereka telah kembali dari Malaysia tanpa bagian tubuh.
Laporan tersebut antara lain menyoroti klaim kerabat di Sulawesi setelah jenazah tiba.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”