JAKARTA – Sebuah film dokumenter baru yang kontroversial tentang pemilu Indonesia, yang dirilis beberapa hari sebelum hari pemungutan suara, telah memicu reaksi keras, dan tim calon presiden, Prabowo Subianto, menyebutnya sebagai “fitnah” dan “narasi kebencian”.
Dirty Vote, sebuah film dokumenter berdurasi dua jam yang diunggah ke YouTube pada 11 Februari, ditonton lebih dari tiga juta kali dalam waktu kurang dari 24 jam. Ini termasuk para ahli hukum yang menyatakan bahwa kecurangan telah menguasai proses pemilu.
Pihak berwenang juga dituduh secara tidak adil memihak kepada Prabowo dan wakilnya, Gebran Rakabuming Raka, yang merupakan putra tertua Presiden Joko Widodo.
Dirty Vote diproduksi dan disutradarai oleh Bapak Dande Dwi Laksono, seorang aktivis, jurnalis investigasi dan pembuat film.
Ia dikenal karena film dokumenter Sexy Killers tahun 2019, yang dirilis sebelum pemilu Indonesia tahun 2019. Film tersebut diduga berisi kolusi antara lembaga politik dan industri pertambangan batu bara.
Habiburukhman, wakil ketua tim kampanye Prabowo-Gibran, mengatakan pada konferensi pers di Jakarta pada 11 Februari bahwa banyak hal yang digambarkan dalam film dokumenter “Dirty Vote” tidak benar.
“Sebagian besar yang disampaikan film ini adalah fitnah – sebuah narasi kebencian yang sangat lancang dan sama sekali tidak ilmiah,” kata Habibi Borukhman, yang seperti kebanyakan orang Indonesia, hanya menggunakan satu nama.
Sekitar 205 juta masyarakat Indonesia diperkirakan akan memilih presiden berikutnya pada 14 Februari. Konstitusi melarang Widodo mencalonkan diri lagi setelah menjabat dua periode.
Dua calon lainnya yang bersaing adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Tengah Jangar Pranowo.
Film dokumenter ini menampilkan para pakar hukum, yang membahas, antara lain, upaya-upaya untuk membantu pasangan Prabowo dan Gibran menang dalam beberapa bulan menjelang pemilu.
Misalnya saja soal Pak Gibran yang membagikan susu pada acara car free public di Ibu Kota pada 3 Desember 2023.
Peraturan Gubernur Jakarta tahun 2016 melarang “acara yang melayani kepentingan partai politik” selama hari bebas mobil, ketika kendaraan dilarang memasuki jalan utama sebagai bagian dari kampanye lingkungan.
Undang-undang di nusantara juga melarang peserta pemilu untuk mengikutsertakan anak-anak dalam kampanye pemilu mereka.
Film tersebut juga mengklaim bahwa Pak Prabowo yang menjabat Menteri Pertahanan mendapat dukungan dari akun media sosial kementeriannya.
Pada tanggal 21 Januari, media lokal melaporkan bahwa akun X resmi kementerian telah menghapus tweet yang berisi tagar yang mendukung kampanye Prabowo-Gibran.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”