Perdagangan non-minyak antara UEA dan Indonesia diperkirakan meningkat dari $2,7 miliar pada tahun 2014 menjadi $4,4 miliar pada tahun 2023.
Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan delapan Memorandum of Understanding (MOU) dan perjanjian yang bertujuan untuk memajukan kerja sama antara UEA dan Indonesia.
Sheikh Mohammed, yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan selama dua hari ke Uni Emirat Arab, dan Presiden Widodo bertemu di Abu Dhabi hari ini untuk meninjau hubungan strategis dalam kerangka kedua negara. Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
Delapan kontrak di sektor-sektor utama
Sheikh Mohammed dan Presiden Widodo menandatangani delapan perjanjian antara UEA dan Indonesia di sektor-sektor utama.
- Kontrak untuk memasang sistem energi surya pada atap industri dan komersial di Indonesia
- Nota Kesepahaman tentang Pengelolaan Anggaran Publik
- Nota Kesepahaman antara Bank Sentral Uni Emirat Arab dan Bank Sentral Indonesia mengenai Sistem Cerdas
- Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama dalam Penggunaan Energi Nuklir Secara Damai
- Nota Kesepahaman antara Pengadilan Kepresidenan Uni Emirat Arab dan Kementerian Kelautan dan Investasi RI mengenai pendirian Pusat Penelitian Mangrove Mohammed bin Said-Joko Widodo di Bali, Indonesia
- Nota Kesepahaman antara Dubai International Financial Centre dan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN).
- Nota Kesepahaman antara Badan Usaha Milik Negara Indonesia dan Eagle Hills Properties untuk kerjasama pengembangan real estate, investasi pariwisata dan pengelolaan bandara dan hotel
- Perjanjian Kerangka Kerja Pesawat Patroli Maritim
Kerjasama di bidang prioritas
Kedua pemimpin meninjau berbagai aspek kerja sama antara UEA dan Indonesia dalam pertemuan yang digelar di Qasr Al Watan. Kedua belah pihak fokus pada kerja sama di bidang prioritas pembangunan berkelanjutan di kedua negara, yaitu ekonomi, investasi, energi terbarukan, ketahanan pangan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, aksi iklim dan lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut, Sheikh Mohammed mencatat bahwa penandatanganan CEPA pada tahun 2022 menandai tonggak penting bagi perekonomian kedua negara. Ketika Presiden Widodo menjabat pada tahun 2014, ia menyoroti bahwa volume perdagangan non-minyak antara UEA dan Indonesia adalah $2,7 miliar. Pada tahun 2023, volume perdagangan ini akan mencapai 4,4 miliar dolar.
Selain itu, kedua negara menandatangani perjanjian untuk proyek senilai $21 miliar pada tahun 2023.
Baca: Dubai Chambers dan FTA berkolaborasi untuk memperkuat kesadaran pajak di kalangan sektor swasta
Hubungan Uni Emirat Arab dan Indonesia
Sheikh Mohammed juga menyoroti beberapa landmark dan inisiatif di kedua negara yang melambangkan persahabatan mendalam antara kedua pemimpin dan negara.
Sementara itu, Presiden Widodo menggarisbawahi pentingnya mendorong kerja sama, khususnya di bidang energi terbarukan, perlindungan lingkungan, dan aksi iklim. Beliau juga menekankan pentingnya kemitraan di bidang perdagangan dan investasi dalam kerangka CEPA. Ia juga menyoroti bahwa Uni Emirat Arab merupakan negara pertama di Timur Tengah yang menjalin kemitraan serupa dengan Indonesia.
Untuk berita ekonomi lainnya, klik di sini Di Sini.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”