Vale Base Metals berencana berinvestasi sebesar $10 miliar di Indonesia selama dekade berikutnya
JAKARTA, 7 September (Reuters) – Vale Base Metals berjanji untuk berinvestasi $10 miliar di Indonesia selama dekade berikutnya untuk memenuhi permintaan logam seperti nikel dan tembaga untuk produksi kendaraan listrik, kata kepala eksekutifnya pada Kamis.
Investasi ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk menghabiskan $25 miliar hingga $30 miliar pada proyek-proyek baru di Brasil, Kanada, dan Indonesia selama dekade berikutnya.
Hal ini akan memperkuat ambisi Indonesia untuk menjadi hub global bagi produk baterai untuk kendaraan listrik dan kendaraan. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, negara ini memiliki bijih nikel terbesar di dunia dan sejumlah besar tembaga dan bauksit untuk aluminium.
Melalui anak perusahaan PT Vale Indonesia Tbk ( INCO.JK ), Vale Base Metals sedang membangun dua pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL) bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co dari Tiongkok dan mitra lainnya.
Fasilitas ini akan menghasilkan endapan hidroksida campuran (MHP) dari nikel yang digunakan untuk membuat baterai kendaraan listrik.
Shandong Xinhai Technology Co. dari Tiongkok akan membangun pabrik feronikel Ltd dan China Baowu Steel Group Corp. Vale telah bermitra dengan unit Ltd.
Proyek ini akan meningkatkan kapasitas penyulingan Vale Indonesia dari 75.000 metrik ton menjadi 300.000 ton per tahun, kata CEO Vale Base Metals Deshni Naidoo.
“Jika semua rencana berjalan dengan baik, hal ini akan terwujud dalam lima hingga delapan tahun ke depan. Ini merupakan investasi yang serius dan kami berkomitmen,” kata Naidoo dalam wawancara di sela-sela Indonesia Sustainability Forum di Jakarta.
Dalam proyek Pomalaa di Vale, perusahaan tersebut telah menginvestasikan $1 miliar pada pertambangan saja dan telah memulai pekerjaan awal pada fasilitas HPAL. Pabrik HPAL senilai $3,5 miliar akan dikembangkan bersama dengan Huawei, dengan produsen mobil AS Ford Motors mengambil 17% saham dan mengatur pembiayaan, kata Naidoo.
Vale telah mulai mengerjakan proyek Sorovago HPAL, yang akan memproduksi 60.000 ton nikel per tahun di PLTMH.
Naidoo mengatakan pihaknya terbuka untuk bermitra dengan produsen mobil untuk proyek Vale di Indonesia setelah kolaborasinya dengan Ford.
Vale juga sedang menjajaki tambang tembaga di Nusa Tenggara Barat, Indonesia, yang mungkin sebanding dengan tambang tembaga Grossberg di Indonesia bagian timur.
Grossberg adalah tambang tembaga terbesar kedua di dunia, yang dioperasikan oleh unit Freeport McMoRan.
Keputusan investasi untuk proyek tembaga diharapkan terjadi pada tahun 2026.
Laporan oleh Francisca Nango
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”