JAKARTA (Reuters) – Penambang Vale Base Metals mengatakan unitnya Vale Canada Ltd dan Sumitomo Metal Mining dari Jepang menandatangani perjanjian awal pada hari Jumat untuk menjual 14% saham di unit pertambangan nikel Indonesia kepada perusahaan tambang milik negara Indonesia.

Vale Canada dan Sumitomo telah menandatangani perjanjian induk untuk menjual sahamnya kepada PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), perusahaan induk pertambangan milik negara, kata Vale Base Metals dalam sebuah pernyataan.

Divestasi merupakan syarat yang diwajibkan Indonesia untuk memperpanjang izin pertambangan Vale Indonesia yang saat ini akan habis masa berlakunya pada tahun 2025. Investor asing harus mendivestasi 51% sahamnya kepada pembeli lokal setelah jangka waktu tertentu beroperasi.

Setelah selesai, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar Vale Indonesia dengan kepemilikan 34%, naik dari 20%. Vale Canada dan Sumitomo masing-masing akan memiliki 33,9% dan 11,5%, menurut pernyataan tersebut, turun dari 43,79% dan 15,03%.

Sekitar 20% saham Vale Indonesia diperdagangkan secara publik.

Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa struktur manajemen yang “seimbang” akan dibentuk untuk menjaga stabilitas operasional di unit Indonesia.

“Kami berharap dapat bekerja sama dalam struktur kepemilikan saham baru dengan mitra kami untuk mendukung ambisi hilir negara ini dan memberikan nilai ekonomi yang kuat kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam jangka panjang,” kata Deshni Naidu, CEO Vale Base Metals.

Indonesia yang memiliki cadangan nikel yang besar, tertarik untuk mengembangkan baterai dan mobil listrik untuk memanfaatkan cadangan nikel yang kaya.

Vale Base Metals berkomitmen untuk berinvestasi sekitar $10 miliar di Indonesia selama dekade berikutnya.

(Laporan oleh Francisca Nanjoy; Penyuntingan oleh Kirsten Donovan)