Verdor House / Avana Studio
+20
Deskripsi teks disediakan oleh arsitek. Bagaimana sebuah rumah bisa bercerita? Verdure House dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Karena setiap konfigurasi di rumah ini dimaksudkan agar penghuni dapat bercerita banyak dan berbagi pengalaman dalam setiap pertemuan. Rumah ini terletak di sisi jalan yang teduh di Bandung. Sepanjang tahun, lingkungan sekitar merupakan perpaduan antara suasana damai, pepohonan rimbun, dan udara sejuk. Rumah ini memiliki kavling yang cukup luas dan menambah fungsionalitas setiap area untuk kenyamanan seluruh penghuninya.
Studio Avana telah mengambil pendekatan yang unik, menciptakan dua bangunan kelompok. Karena penghuninya dari generasi yang beragam, konsep konstruksi segregasi kolektif berusaha untuk memisahkan kebutuhan penghuni yang berbeda. Meski terpisah, Verdure House dirancang untuk memungkinkan interkoneksi yang kuat melalui sejumlah bukaan yang menjadi tempat pertemuan. Verdure House terdiri dari tiga tingkat, dua di atas tanah ditambah ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah digunakan sebagai tempat rekreasi, dan dua lantai di atasnya digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan pribadi dan umum penghuninya.
Banyak dari kamar yang luas dan nyaman dirancang untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan, termasuk menghibur kelompok besar kerabat yang sering berkunjung ke rumah. Fasilitasnya meliputi area hiburan, studio pengerjaan kayu, garasi, empat kamar tidur, beberapa kamar mandi, pantry bergaya Jepang, area BBQ, dan gym. Semua kamar ini dihubungkan oleh bukaan yang lebar.
Verdure House terlihat serasi dengan memasang banyak elemen seperti batu alam, beton dan kayu, yang mengadopsi banyak gaya seperti arsitektur tradisional Jepang dan gaya tropis modern. Aspek-aspek ini berkolaborasi untuk menjelaskan transisi antar ruang, dan bukan hanya dari segi estetika. Warna natural dari elemen kayu yang begitu dominan di setiap area ruangan, baik di luar maupun di dalam, tentu menarik perhatian.
Elemen kayu dapat terlihat pada eksterior rumah di pintu gerbang, pintu masuk utama, pergola, kulit sekunder dan decking kayu. Elemen kayu pada kulit sekunder berfungsi ganda sebagai sunblock langsung yang dapat dibuka dan ditutup berdasarkan kebutuhan sirkulasi udara. Sementara di dalam ruangan, elemen kayu dipasang sebagai pelapis dinding untuk menyampaikan perasaan hangat, seperti di ruang tamu, ruang keluarga, dan banyak kamar tidur.
Pemasangan skylight, beberapa jendela lebar, kulit imitasi sekunder, dan area unik paleodarium yang terletak di sebelah kolam memungkinkan aliran udara masuk ke rumah ini. Ventilasi silang juga diaktifkan dengan membuka setiap bagian antar ruang. Rumah ini juga lebih hemat energi karena pemasangan panel surya di atapnya. Implementasi konsep ini menciptakan kompleksitas tersendiri untuk menjawab kebutuhan yang beragam. Luas taman dan penyebaran tanaman yang berbeda memberikan rumah ini ruang hijau yang 40% dari total luas tanah, maka nama Verdure House.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”