JAKARTA (ANTARA) – Wakil Presiden Maruf Amin melakukan pembicaraan dengan ekspatriat Indonesia di Singapura, kata Dubes RI untuk Singapura Suryo Pratomo dalam keterangan yang diterima, Selasa.
“Kehadiran Wapres Maruf Amin sangat berarti bagi para ekspatriat, hal ini terlihat dari antusiasme yang luar biasa dari para ekspatriat,” kata Prathomo di Singapura, Selasa.
Pradomo mencatat, kunjungan Amin sangat istimewa bagi masyarakat Indonesia di Singapura, karena terakhir kali seorang pejabat tinggi Indonesia berkunjung ke negara itu pada 2019 ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke negara itu.
Antusiasme mereka sangat terasa, terutama bagi para pelaku industri mikro, kecil, dan menengah Indonesia di Singapura. Banyak warga Indonesia yang memiliki usaha di Singapura, salah satunya di industri kuliner.
“Arahan Wapres ini tentunya sangat diperlukan, terutama di Singapura yang tidak hanya tinggal para pengusaha besar saja, tetapi juga banyak UMKM Indonesia,” jelasnya.
Berita Terkait: Pemberdayaan Diaspora Indonesia untuk Percepatan Pembangunan Sumber Daya Manusia Nasional
Dubes mencatat bahwa sebagian besar restoran Indonesia di Singapura adalah UMKM yang mempromosikan dan membawa produk dari Indonesia ke pasar di Singapura.
“Alhamdulillah sejauh ini mereka mendapat respon yang baik dari pasar Singapura dan tentunya ini harus kita lanjutkan,” kata Prathomo.
Ia berharap nasihat Wapres kepada kelompok diaspora Indonesia di Singapura dapat mendorong mereka untuk bersatu lebih kuat dan berkontribusi lebih dalam melukiskan citra Indonesia yang lebih baik.
“Kita berharap bimbingan Wapres bisa menyemangati kita. Sekali lagi, tahun depan bukanlah tahun yang mudah kita hadapi dan hanya akan menjadi kekuatan bangsa ini jika kita siap bekerjasama dengan pendekatan yang inovatif. Semoga kita akan terus kuat, dan Pak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Dengan kepemimpinan Amin, kami lebih selaras untuk menghadapi tantangan ini,” pungkas Prathomo.
Berita terkait: Diaspora Indonesia di Korsel Didesak Jaga Citra Positif
Berita terkait: Menteri Tohir Ajak Diaspora Indonesia Dukung UMKM
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”