Gisela Swarajita (Jakarta Post)
Jakarta ●
Jumat 9 Oktober 2020
Dalam upaya menghadirkan musik etnik Indonesia sebagai bagian dari musik dunia, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijadwalkan menyelenggarakan Forum Pameran Musik Indonesia (IMEX).
Forum akan diadakan di Ubud, Bali, mulai 1-4 Juli 2021. Sebelum Forum, acara online akan diadakan dari 11-18 Oktober hingga Saluran YouTube Proyek Lokaswara Dan Galeri Musik Indonesia di Facebook Halaman ini dari jam 7 malam sampai jam 9 malam
“Kami berharap para pelaku industri musik global bisa datang dan berdagang sesuai kebutuhannya,” kata Ahmed Mahendra, Kepala Departemen Film, Musik, dan Media Baru Ditjen Kebudayaan, saat konferensi pers online, Rabu. .
“Akan ada 15 band yang tampil, artis-artis ini pernah mengikuti festival musik internasional bergengsi di seluruh dunia.
Ia mengatakan musik etnik Indonesia sangat kaya dan harus disajikan kepada khalayak yang lebih luas. “Selama ribuan tahun, Indonesia telah menjadi persimpangan antara Timur dan Barat. Akibatnya, kemajuan musik dunia di sini beragam dan luar biasa.”
Istilah “musik dunia” awalnya diciptakan di kalangan akademisi etnomusik. Ini menjadi tren baru ketika label rekaman besar di Amerika Serikat dan Eropa mulai memasarkan rekaman musik etnis di bawah istilah pada 1980-an. Genre tersebut kemudian menjadi payung bagi musik tradisional yang berasal dari Amerika Latin, Afrika, dan Asia. Musik Celtic Eropa dan Jamilan dari Indonesia juga dikenal di seluruh dunia sebagai bagian dari genre ini.
Menurut pernyataan kementerian, setelah 30 tahun meluncurkan jenis ini, telah menangkap 10 persen pasar, dengan nilai sekitar 6,5 miliar dolar AS. Festival musik global dan bakat baru di panggung dunia semakin populer. (wng)
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”