Microsoft telah membuat keputusan untuk merilis game Call of Duty yang akan datang pada layanan berlangganan Xbox Game Pass pada hari yang sama dengan peluncurannya, menurut Wall Street Journal. Pengumuman tersebut dijadwalkan berlangsung selama acara Xbox Games Showcase pada 9 Juni.
Langkah ini dilakukan setelah diskusi internal yang ekstensif di Microsoft tentang dampak potensial dari penyertaan seri first-person shooter yang sangat sukses di Game Pass. Beberapa eksekutif telah menyatakan kekhawatirannya bahwa penyertaan Game Pass dapat berdampak negatif terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh penjualan Call of Duty tradisional, yang biasanya membuat game tersebut dihargai sekitar $70 dan terjual lebih dari 20 juta kopi.
Laporan Wall Street Journal tidak menjelaskan apakah Microsoft bermaksud membebankan biaya tambahan untuk Call of Duty dalam Game Pass atau menaikkan harga tingkat berlangganan Game Pass Ultimate. Namun, keputusan tersebut menunjukkan komitmen Microsoft untuk memperkuat layanan berlangganannya, meskipun hal itu berpotensi mengurangi sebagian pendapatan dari penjualan game langsung.
Tahun lalu, Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard, penerbit Call of Duty, senilai $68,7 miliar. Sejak itu, terdapat spekulasi luas tentang bagaimana Microsoft akan menggunakan waralaba populer tersebut untuk meningkatkan ekosistem gamenya. Sebelum akuisisi, Activision umumnya menahan diri untuk tidak merilis game-gamenya pada layanan berlangganan saat peluncuran, malah memilih untuk menambahkannya beberapa tahun kemudian.
Judul Call of Duty mendatang, yang dikabarkan berlatar Perang Teluk tahun 1990-an, dijadwalkan rilis pada akhir Oktober. Dengan menghadirkan game ini ke Game Pass pada hari peluncurannya, Microsoft menandakan perubahan besar dalam strategi waralaba tersebut dan menggarisbawahi dedikasinya untuk memperluas basis pelanggannya.
Memasukkan Call of Duty ke dalam Game Pass sejak hari pertama kemungkinan akan menarik banyak pelanggan baru. Namun, masih harus dilihat bagaimana langkah ini akan berdampak pada penjualan game secara keseluruhan dan apakah ini akan menjadi preseden untuk rilis mendatang dari Microsoft dan penerbit game lainnya.
Xbox Games Show mendatang diharapkan memberikan lebih banyak informasi tentang rencana Microsoft untuk Call of Duty dan properti Activision Blizzard lainnya dalam ekosistem Xbox.
Langkah ini dilakukan setelah diskusi internal yang ekstensif di Microsoft tentang dampak potensial dari penyertaan seri first-person shooter yang sangat sukses di Game Pass. Beberapa eksekutif telah menyatakan kekhawatirannya bahwa penyertaan Game Pass dapat berdampak negatif terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh penjualan Call of Duty tradisional, yang biasanya membuat game tersebut dihargai sekitar $70 dan terjual lebih dari 20 juta kopi.
Laporan Wall Street Journal tidak menjelaskan apakah Microsoft bermaksud membebankan biaya tambahan untuk Call of Duty dalam Game Pass atau menaikkan harga tingkat berlangganan Game Pass Ultimate. Namun, keputusan tersebut menunjukkan komitmen Microsoft untuk memperkuat layanan berlangganannya, meskipun hal itu berpotensi mengurangi sebagian pendapatan dari penjualan game langsung.
Tahun lalu, Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard, penerbit Call of Duty, senilai $68,7 miliar. Sejak itu, terdapat spekulasi luas tentang bagaimana Microsoft akan menggunakan waralaba populer tersebut untuk meningkatkan ekosistem gamenya. Sebelum akuisisi, Activision umumnya menahan diri untuk tidak merilis game-gamenya pada layanan berlangganan saat peluncuran, malah memilih untuk menambahkannya beberapa tahun kemudian.
Judul Call of Duty mendatang, yang dikabarkan berlatar Perang Teluk tahun 1990-an, dijadwalkan rilis pada akhir Oktober. Dengan menghadirkan game ini ke Game Pass pada hari peluncurannya, Microsoft menandakan perubahan besar dalam strategi waralaba tersebut dan menggarisbawahi dedikasinya untuk memperluas basis pelanggannya.
Memasukkan Call of Duty ke dalam Game Pass sejak hari pertama kemungkinan akan menarik banyak pelanggan baru. Namun, masih harus dilihat bagaimana langkah ini akan berdampak pada penjualan game secara keseluruhan dan apakah ini akan menjadi preseden untuk rilis mendatang dari Microsoft dan penerbit game lainnya.
Xbox Games Show mendatang diharapkan memberikan lebih banyak informasi tentang rencana Microsoft untuk Call of Duty dan properti Activision Blizzard lainnya dalam ekosistem Xbox.
“Pop culture ninja. Social media enthusiast. Typical problem solver. Coffee practitioner. Fall in love. Travel enthusiast.”