Kuala Lumpur: Malaysian Foreign Trade Development Corporation (Matrade) memfasilitasi partisipasi 15 perusahaan Malaysia di Megabuild Indonesia 2022, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan Malaysia dalam industri bahan bangunan dan konstruksi.
Pameran akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) mulai hari ini hingga Minggu.
Matrade mengatakan inisiatif ini datang pada saat yang tepat karena ada peningkatan permintaan untuk jasa konstruksi dan bahan bangunan di Indonesia, didorong oleh proyek perumahan dan investasi infrastruktur, di kota-kota di seluruh republik.
Direktur Konstruksi dan Layanan Bisnis Matrade, Edzam Abdul Hamid, mengatakan tujuan utama para peserta adalah untuk mempromosikan produk dan layanan Malaysia, menjajaki peluang bisnis dan berkolaborasi dengan mitra strategis potensial Indonesia.
“Di antara produk dan layanan yang akan dipromosikan di Megabuild 2022 adalah arsitektur, teknik, manajemen proyek dan layanan bangunan, pencahayaan penerbangan, pelapis kaca, dan tangki air,” katanya.
Selain itu, produk ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti energi surya dan solusi pengisi daya kendaraan listrik, juga akan dipamerkan di Paviliun Malaysia.
Matrade mengatakan Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, menghadirkan peluang penting bagi perusahaan di berbagai sektor.
Awal tahun ini, dia mengatakan parlemen Indonesia telah meloloskan RUU ibu kota yang akan memungkinkan pembangunan ibu kota baru negara, menjelang rencana relokasi dari Jakarta, mulai tahun 2024 ke provinsi Kalimantan Timur.
Ibu kota baru, Nusantara, akan menempati area seluas 256.105,31 hektar, hampir empat kali luas Jakarta, dan dengan demikian, proyek ambisius ini akan menarik investor dari berbagai industri secara global.
Oleh karena itu, Matrade mengatakan akan membutuhkan infrastruktur lunak dan fisik, termasuk fasilitas perkotaan, jalan tol, manufaktur, pelabuhan laut dan bandara, jaringan dan komunikasi, antara lain.
Akibatnya, Kalimantan Timur diperkirakan akan mengalami pertumbuhan investasi riil 47,7%. Ia menambahkan, pihak Malaysia yang berminat harus memperkuat kehadirannya di tanah air dan perusahaan Malaysia lainnya didorong untuk menjajaki peluang bisnis di Nusantara melalui jaringan Matrade.
“Beberapa proyek potensial yang tersedia termasuk proyek Ribana di Jawa Barat yang dapat bertindak sebagai katalis bagi perusahaan Malaysia untuk memiliki kehadiran yang lebih besar di Indonesia, khususnya di ibu kota baru Kalimantan, Timor,” kata yayasan pengembangan tersebut. – program
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”