Dalam bingkai ini, dalam cuplikan video yang dirilis Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), para penyintas yang memakai alat pelampung menunggu untuk diselamatkan setelah kapal mereka terbakar di perairan Nikleu di lepas pantai Kupang, Indonesia, pada 24 Oktober 2022. .| Sumber gambar: AP
Petugas penyelamat mengatakan sebuah kapal penumpang yang membawa 240 orang terbakar di lepas pantai selatan Indonesia, menewaskan 14 orang.
KM Express Cantika 77 sedang menuju ke Calabahi dari Kupang di provinsi Nusa Tenggara Timur ketika terbakar. Para pejabat mengatakan pesawat itu membawa 230 penumpang dan 10 awak.
Penyebab kebakaran sedang diselidiki.
Badan SAR Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa petugas penyelamat dari Badan Pencarian dan Pertolongan Kupang dan kapal terdekat telah menarik 226 orang yang selamat. Ia menambahkan bahwa 14 orang telah dipastikan tewas.
Tragedi feri dan kapal biasa terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, di mana feri sering digunakan untuk transportasi dan keamanan lemah.
Pada tahun 2018, sebuah kapal feri berisi sekitar 200 orang tenggelam di danau vulkanik yang dalam di provinsi Sumatera Utara, menewaskan 167 orang.
Dalam salah satu bencana terburuk yang tercatat di negara itu, sebuah kapal penumpang yang penuh sesak tenggelam pada Februari 1999 dengan 332 orang di dalamnya. Hanya ada 20 orang yang selamat.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”