Jakarta (Antara) – Komite X DPR RI mengapresiasi strategi seleksi berbasis prestasi yang diterapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menyeleksi atlet SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam.
“Saya mengapresiasi tim peninjau Kementerian Pemuda dan Olahraga yang mengirimkan atlet Indonesia yang berpotensi meraih medali emas di Vietnam Naval Games,” kata Wakil Ketua Komite Kesepuluh DPR RI Hatifa Sjevodian, seperti dilansir dari laman Kemenpora. Senin. .
Dikatakannya, tim tersebut selektif dalam menjalankan misinya, karena anggotanya terdiri dari akademisi dari berbagai universitas, praktisi olahraga, dan anggota Komite Olahraga Nasional dan Komite Olimpiade Nasional. Tim review juga melakukan wawancara dengan manajemen olahraga dan pelatih.
Sjevodian melaporkan proses tersebut dilakukan secara bertahap, dan DPR mendukung proses yang adil untuk memilih dan mengirim atlet terbaik.
Ia juga menekankan bahwa Komite X juga mendukung upaya pemerintah untuk mengirimkan atlet meskipun SEA Games Hanoi Vietnam tidak masuk dalam anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga 2022, karena dijadwalkan akan diselenggarakan pada tahun 2021.
Tentu tidak mudah untuk mengubah anggaran (perencanaan) yang telah disepakati dan dilaksanakan beberapa bulan lalu. Dengan demikian, keputusan memberangkatkan atlet dengan penyesuaian anggaran apapun merupakan itikad baik pemerintah. Meski tidak masuk dalam rencana anggaran awal, (kami) tetap berusaha semaksimal mungkin. Kami berharap para atlet kami bisa menorehkan prestasi di sana.”
Berita terkait: 80 atlet dari enam negara bergabung dalam Grand Prix Dana Pascasarjana Internasional
Ikatan Alumni Atletik Nasional (ISORI) juga telah menyatakan persetujuannya atas inisiatif Tim Nasional Peninjau Peningkatan Prestasi Atletik untuk mengirimkan atlet berdasarkan rekam jejaknya.
“Saya setuju 100 persen. Meski bukan karena alasan (seperti) efisiensi dan sejenisnya, pengiriman atlet Indonesia ke luar negeri harus selektif. Sehingga ada kebanggaan tersendiri bagi atlet yang mewakili negara di luar negeri,” komentar Presiden Jenderal Olahraga Nasional tersebut. dari Sindikat Sureal Bakhtiar.
Ia menilai, cara pemilihan atlet ini sejalan dengan Rancangan Besar Olah Raga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
Berita terkait: Seni bela diri Tarong Derajat harus berkembang secara internasional: Ketua
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”