Jenderal polisi Indonesia diskors setelah pengawal ditemukan tewas dengan beberapa luka tembak
JAKARTA: Polri memberhentikan seorang jenderal bintang dua dari tugas aktif setelah pengawalnya ditembak mati secara mencurigakan di rumah jenderal.
Inspektur Jenderal Ferdi Sampo telah diberhentikan sebagai kepala urusan internal karena pihak berwenang menyelidiki pembunuhan Nobrianya Yoshua Hudabarat, 27 tahun, kata Kapolri Listio Sigit Prabowo pada Senin (18 Juli).
“(Keputusan itu) diambil untuk memastikan bahwa apa yang kami lakukan adalah objektif, transparan, dan akuntabel sehingga proses penyidikan berjalan lancar,” kata Prabowo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta.
“Prosesnya terus berjalan. Saksi sedang dimintai keterangan. Bukti sedang dikumpulkan. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh proses memenuhi standar ilmiah.
Hudaparat, seorang sersan polisi yang ditugaskan untuk melindungi keluarga Sambo, terbunuh pada 8 Juli. Dia memiliki beberapa luka peluru di tubuhnya. Polisi mengatakan Hudaparat dibunuh oleh petugas polisi lain dalam baku tembak di rumah Sambo.
Polisi mengatakan Hudaparat mencoba melakukan pelecehan seksual terhadap istri Sambo dan petugas kedua mencoba melindunginya.
Polisi tidak mengungkapkan insiden itu sampai 11 Juli. Mereka juga merahasiakan identitas pria yang menembak Hudaparat, mengidentifikasinya hanya dengan inisial “E”.
Polisi juga mengatakan 12 Juli Beberapa kamera pengintai yang bisa menangkap insiden itu rusak.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”