Sedikitnya 125 orang tewas setelah terjadi penyerbuan besar-besaran pada Sabtu malam selama sepak bola Laga tersebut akan dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang. Indonesia.
Dengan demikian tersebut oleh The New York Times, pejabat setempat awalnya mengkonfirmasi jumlah korban tewas menjadi 174, tetapi sejak itu menurunkan jumlahnya. Pendukung Persibaya Surabaya dan Arima bentrok setelah pertandingan, yang membuat polisi menembakkan gas air mata, yang menyebabkan injak-injak yang membuat banyak orang berlarian dan tercekik.
Lebih dari 300 orang terluka, dalam salah satu peristiwa paling mematikan dalam sejarah olahraga. Tragedi ini dibayangi oleh penyerbuan tahun 1964 yang menewaskan 328 orang selama kualifikasi Olimpiade Peru-Argentina di Lima.
“Dunia sepak bola sedang shock setelah peristiwa tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arima FC dan Persibaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino dalam sebuah pernyataan resmi. penyataan.
Dia melanjutkan: “Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa mereka dalam kecelakaan tragis ini. Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global. , semua pikiran dan doa kami bersama para korban dan yang terluka, bersama dengan Rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia., pada saat yang sulit ini.”
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”