Sampah untuk perawatan kesehatan: Seorang dokter Indonesia menerima botol plastik bekas sebagai ganti pengobatan
Sejak awal, Dr. An-Nagra bertekad untuk merawat setiap pasien yang datang kepadanya, terlepas dari kondisi keuangan mereka.
“Saya berkata pada diri sendiri, ‘Saya ingin membantu orang lain tetapi saya tidak ingin orang bergantung (pada donasi).’ Saya ingin mengubah mentalitas itu. Saya ingin pasien juga memberikan kontribusinya, bukan untuk saya tetapi untuk mereka.” masyarakat.”
Maka lahirlah Litter for Healthcare, setelah setahun menjalankan kliniknya sendiri.
Rencana untuk memperluas pipa
Dr. Negraha menggunakan keuntungan dari merawat pasien regulernya untuk mendukung mereka yang kurang beruntung, model operasi yang masih dipertahankannya hingga hari ini.
Dia mengatakan ada kalanya dia bekerja merugi dan harus menggunakan tabungan pribadinya untuk membeli obat dan membayar karyawan serta biaya operasional lainnya. Tetapi Dr. Negraha tidak menghalangi dia, meskipun orang-orang di sekitarnya menyatakan keraguan bahwa proyeknya akan berhasil dan mendesaknya untuk berhenti.
“Untungnya, lama kelamaan kami tidak lagi beroperasi merugi,” katanya.
Program tersebut menempatkan klinik Dr. Nograha di peta, dan dokter tersebut serta Harappan Sehat telah memenangkan berbagai penghargaan dan pujian dari pers setempat dan pejabat pemerintah.
Dari mulut ke mulut, pasien yang membayar rutin mulai berduyun-duyun ke klinik, menghasilkan keuntungan untuk bisnis dan memungkinkan Dr. Nograha merawat lebih banyak pasien miskin.
Pada akhirnya, Dr. Negraha berhasil membelikan ibunya rumah lain di bagian kota yang berbeda sementara rumah lamanya diubah menjadi klinik.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”