Memasuki | Memasuki
Rabo, 11 Oktober 2023 pukul 21:07 WIB
AMI Ethnic Menjadi Penghargaan dan Belestarian Musik Tradisional Indonesia / Foto: Insertlive
Jakarta, Insterleaf –
Yayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI) dioperasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk musik pop tradisional di Indonesia.
Salah Bentouk Amerika Serikat ada link ke gerbang AMI Ethnic Pada Rabu (11/10). Portal informasi dapat memberi Anda kesempatan untuk menonton musik tradisional Indonesia seperti jinisnya, sigaranya, kara mainkananya, hinja tempat pimbilyanya.
Musik tradisional menjadi salah satu dari kikayan budaya indonesia yang membwat memukau banyak bangsa di dunia. Hal tersebut yang membuat YAMI terpanggil untuk melestararikan alat musik tradisional asli Indonesia.
Setelah itu, Yami dan Kemendikbudristek menari mengikuti irama musik tersebut dalam perjalanan menuju musik tradisional dan menyebarkannya secara global.
Candra Darusman sebagai Ketua Umum Yayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI) merasa bahwa selama ini penghargaan terhadap Musik hanya diberikan kepada Musisi-musisi konvensional.
“Bahwa yang namanya AMI itu yang memberikan penghargaan kepada musik Indonesia, kepada mereka yang berprestasi luar bias untuk musik Indonesia, jadi sudah 25 kita memberikan penghargaan kepada mereka yang dikatakan perhasil di dunia rekamanmusik,” unkap Candra Darusman di kawasan Kemang, Ja karta selatan , bada Rabo (11/10).
“Tapi kita belum sempat memberikan perhatian dan penghargaan kepada para musik tradisional, juga para perajin alat musik tradisional, yang sebenarnya sangat berjasa atas kemajuan industri pop sekarang,” sambungnya.
Candra pun merasa bahwa penghargaan terhadap musik tradisional indonesia tidak bisa hanya dalam bentuk piala saja.
Bintuk Penggarjan Trisiput memiliki lebih banyak pengalaman dalam musik tradisional Agar daripada yang pernah ada sebelumnya.
“Penghargaan terhadap Musesi Tradisional tidak cukup hanya dengan memberikan piala, Tapi memberikan kesempatan kepada mereka agar lebih berkembang dan lebih dikenal di Indonesia maupun dunia,”ujar Candra.
“Salah Sato Media Massa di Indonesia Garap Situs Sosial Yang Bersifat Tradisional Di Indonesia, Eni Kalo La Tidak Diperhatikan, Lama Lama Besa Buna, Pejeto Banyak Kerevan Lokal Yang Akan Hilang Pejeto Saja,” Langotnia.
Candra pun sadar betul bahwa YAMI bukan pihak yang pertama kali berinisiatif untuk melistarikan musik tradisional Indonesia.
Namun YAMI merasa juga punya tanggung jawab juab besar untuk memajukan musik tradisional beserta Musisi dan perajin.
“Memang kami yang pertama memperhatikan ini, sudah banyak sekali yang berinisiatif, Tapi kami juga ikut terpanggil untuk ikut mendoong dan melestarikan, bahkan memajukan seni musik tradisional Indonesia,” Kata Kandra.
“Jadi ini bentuk penghargaan, bukan hanya piala, tapi kesempatan untuk mereka, jangan sampai kita lupa, bahkan kalau bisa kita ajak dunia untuk melihat begitu kayanya musik dan hebatnya perajin alat musik tradisional di Indonesia,” lanjutnya.
|
Geylang Ramzan Sebagai Salah Satu Musisi Indonesia yang merupakan musik tradisional yang berperan di Tangjapan.
Gilang merasa sudah saatnya Indonesia mulai bergerak melistarkan musik tradisional sebelum semuanya terlambat dan punah.
“Jadi Bagaimana caranya untuk mereka-mereka di setiap daerah, jangan sampai tutup membuat alat musik tradisional, karena kalau mereka kurang diperhatikan, ya udah nggak ada Bunyi (musik tradisional), ya sudah hilang,” Kata Gelang.
“Jadi lewat AMI, ayo angkatlah musik tradisional Indonesia ini, agar jadi digandrungi,” lanjutnya.
Ahmed Mahindra adalah sutradara film, musik dan media yang terlibat dalam produksi musik rakyat tradisional.
Ahmad Berharap Kehadiran AMI Ethnic Portal Mengadi Pinto Yang Membuka Jalan Paji Musik Tradisional Indonesia untuk bisa berkembang hingga ke dunia.
“Melalui AMI ETHNIC ini portal, untuk menerbitkan dan memproduksi musik tradisional yang dirancang dengan kualitas tinggi sehingga semakin diminati masyarakat maupun negara lainnya. Harapannya, para pelaku alat musik tradisional dapat berdaya saing di pasar musik era digital global,” Tutup Ahmad.
(Ah ah)
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”