KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

entertainment

[Hello Indonesia] Pertukaran antara Korea dan Indonesia disorot dalam sesi pembicaraan



Sesi pertukaran budaya “K-Wave dan I-Wave Side by Side” diadakan pada Forum Kerja Sama Korea-Indonesia di Hotel Mulia Senayan di Jakarta, Indonesia, pada hari Kamis. (Lee Sang-sub/Korea Herald)

JAKARTA, Indonesia — Lim Jong-sun, Sekretaris Jenderal Kamar Dagang dan Industri Korea di Indonesia, menekankan perlunya pertukaran budaya bilateral antara Korea dan Indonesia pada Forum Kerjasama Korea-Indonesia di Jakarta pada hari Kamis.

Lim mengungkapkan keprihatinannya meskipun budaya Korea mempunyai pengaruh yang besar di Indonesia, namun pengaruh budaya Indonesia di Korea masih relatif terbatas.

“Di kalangan masyarakat Korea, Indonesia hanya dipandang sebagai negara berpenduduk padat dan berkembang pesat, dengan pertukaran budaya yang relatif terbatas,” kata Lim saat diskusi panel “K-Wave dan I-Wave Side by Side” di forum tersebut. .

“Persepsi seperti itu dapat menimbulkan potensi hambatan bagi masa depan Hallyu dan hubungan antara Korea dan Indonesia,” tambahnya.

Ia juga mencatat bahwa merangkul budaya Indonesia juga dapat meningkatkan usaha bisnis perusahaan Korea di Indonesia.

Ioniq 5 Batik Edition dari Hyundai Motor, yang terinspirasi oleh teknik pewarnaan batik tradisional Indonesia, disajikan sebagai studi kasus yang sukses.

Peluncuran edisi batik ini mendapat banyak respon positif (di Indonesia), tambahnya.

Lim juga menyampaikan hasil survei terhadap 816 peserta di Indonesia yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia pada tahun 2023, untuk menyoroti pengaruh budaya Korea di Indonesia.

“Menurut survei, tujuan wisata yang paling diminati masyarakat Indonesia adalah Korea Selatan,” ujarnya.

Lim menambahkan, 59,1% peserta melaporkan bahwa mereka mengetahui informasi tentang Korea Selatan melalui media Korea.

READ  Pajak Hiburan Naik, Ikatan Terapis Indonesia Protes di Spa

Rafi Ahmad, presiden perusahaan hiburan Indonesia Rans Entertainment, mengatakan industri K-pop khususnya memiliki pengaruh besar di Indonesia.

“Saya berharap kita bisa membentuk sistem di mana kedua negara bisa bekerja sama,” kata Ahmed.

CEO dan perwakilan merek kosmetik Nama, Luna Maya juga menyebutkan bahwa sebagian besar merek kecantikannya terinspirasi dari industri kecantikan Korea.

“Menurut saya industri kecantikan Korea lebih maju dibandingkan industri kecantikan di Indonesia, dan ada pengaruh drama Korea dan musik Hallyu di Indonesia, sehingga wajar jika industri kecantikan di Indonesia juga terkena dampaknya,” kata Maya.

“Saya berharap brand kecantikan Indonesia bisa sukses di Korea suatu hari nanti,” tambahnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaja Ono menyampaikan pidato utama pada sesi “K-Wave dan I-Wave Side by Side” dalam Forum Kerja Sama Korea-Indonesia yang diadakan di sebuah hotel di Jakarta, Indonesia, pada hari Kamis. (Lee Sang-sub/Korea Herald)

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaja Uno juga turut serta dalam sesi tersebut sebagai keynote speaker.

“Pertukaran budaya antara Indonesia dan Korea terlihat melalui berbagai film dan drama. Beliau menekankan bahwa meskipun terdapat perbedaan geopolitik, namun patut dicatat bahwa telah terjadi kerja sama budaya antara kedua negara.

Lebih dari 1.000 orang berpartisipasi dalam forum bisnis yang diselenggarakan oleh Herald Corporation, penerbit surat kabar Korea Herald dan Herald Business, bertema “K-Wave dan I-Wave, Together for the Future,” di Hotel Mulia Senayan di Jakarta pada hari Kamis.

Oleh Song Seung-hyun ([email protected])

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."