JAKARTA (Antara) – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sepakat bekerja sama dalam memperkuat ketahanan pangan dan transformasi digital pada KTT Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang.
KTT tersebut diadakan di Tokyo, Jepang pada tanggal 17 hingga 18 Desember.
“Hubungan lima dekade antara ASEAN dan Jepang merupakan dorongan penting untuk mempersiapkan kerja sama di masa depan agar kawasan dapat menjadi lebih stabil dan tangguh di tengah situasi geopolitik dan geoekonomi yang semakin dinamis,” kata Jokowi dalam keterangannya, Senin.
Kerja sama antara Indonesia dan Jepang di bidang ketahanan pangan dan energi diperkuat dengan meningkatkan pasokan pangan, produktivitas dan teknologi rantai pasokan serta penyediaan pupuk.
Selain itu, kedua negara sepakat untuk menyelaraskan kualitas produk pertanian.
Di sektor energi, Jepang merupakan mitra penting ASEAN dalam mempercepat transisi menuju energi baru dan terbarukan yang adil, inklusif, dan terjangkau.
Jokowi mencatat bahwa “Kerja sama ASEAN-Jepang dapat meningkatkan investasi dan transfer teknologi rendah karbon untuk supergrid hijau ASEAN dan penggunaan ekonomi karbon.”
Kerja sama keduanya di bidang energi juga didasarkan pada transformasi digital.
“Potensi ekonomi digital di kawasan ini sangat besar dan akan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030, dan dengan adanya ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) diperkirakan akan mencapai US$2 triliun,” ujarnya.
DEFA memasuki perundingan putaran pertama pada 1 Desember 2023 dan menargetkan penyelesaian pada tahun 2025.
Kemitraan ASEAN-Jepang di bidang ekonomi digital dilakukan melalui proyek peningkatan kapasitas dan perluasan infrastruktur konektivitas digital.
Kemitraan ini mendorong integrasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ke dalam ekosistem digital.
Berita terkait: KTT ASEAN-Jepang mendesak bantuan kemanusiaan yang lebih luas ke Gaza
Berita Terkait: Jokowi Umumkan Rencana Kemitraan di KTT ASEAN-Jepang
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”