Menteri Pertahanan Indonesia keluar dari kabinet untuk fokus mencalonkan diri sebagai wakil presiden
Menteri Pertahanan Indonesia telah mengundurkan diri dari kabinet Presiden Joko Widodo untuk fokus mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada pemilu bulan ini.
JAKARTA, Indonesia — Menteri Pertahanan Indonesia telah mengundurkan diri dari kabinet Presiden Joko Widodo untuk fokus mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada pemilu bulan ini.
Mohamed Mahfud MD, Februari. 14 mengatakan dia mengundurkan diri untuk fokus pada pemilu, di mana dia berkampanye melawan rekam jejak Widodo – yang merupakan saingan mantan Gubernur Jawa Tengah Kanjar Pranovo. Mahfoud mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Rabu dan mengatakan presiden telah menerimanya pada hari Kamis.
“Karena perkembangan politik, saya harus fokus pada tugas lain dan mengundurkan diri dari kabinet,” kata Mahfut dalam konferensi pers usai bertemu dengan Widodo.
Para pengamat mengatakan Mahfut mengundurkan diri karena merasa tidak nyaman untuk melanjutkan pemerintahan Widodo, sementara Pranovo mengkritiknya.
Mahfoud mengundurkan diri di tengah spekulasi dan pemberitaan di media lokal tentang pengunduran diri kabinet lainnya sebelum pemilu.
Sejauh ini, pemilu tersebut merupakan persaingan tiga arah antara Pranovo, mantan Gubernur Jakarta Anis Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang dianggap sebagai kandidat terdepan dan telah memilih putra presiden sebagai pasangannya.
Widodo sedang menjalani masa jabatan lima tahunnya yang kedua dan tidak dapat mencalonkan diri lagi.
“Pengunduran diri Mahfut mungkin menjadi dorongan atau pemicu bagi menteri-menteri lain untuk melakukan hal serupa,” kata Adi Praydno, direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia, salah satu lembaga survei terkemuka di Indonesia.
Pencalonan putra Widodo yang berusia 36 tahun, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden, secara luas dipandang mewakili dukungan diam-diam Widodo terhadap Subianto, yang mencalonkan diri untuk ketiga kalinya sebagai presiden.
Namun, pencalonan Raqa telah menjadi subyek perdebatan sengit karena mahkamah konstitusi negara tersebut harus mengecualikan calon wakil presiden dari usia minimum 40 tahun agar ia dapat mencalonkan diri.
Belakangan, ketua hakim, saudara ipar Widodo, dipecat oleh komite etik karena gagal mengundurkan diri dan melakukan perubahan pada menit-menit terakhir terhadap persyaratan pencalonan pemilu.
Subianto telah berjanji untuk melanjutkan rencana pembangunan presiden yang menurut para pengamat merupakan upaya untuk memanfaatkan popularitas Widodo.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”