KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Pelatih Eni Nurini Mundur dari Pemusatan Atletik Indonesia dan Ini Pengganti Latihannya, Lalu Muhammad Zuhri
sport

Pelatih Eni Nurini Mundur dari Pemusatan Atletik Indonesia dan Ini Pengganti Latihannya, Lalu Muhammad Zuhri

JAKARTA – Sprinter Lalu Muhammad Zuhri dan kawan-kawan sudah berpisah dan tak lagi mendapat bimbingan Pelatih Terbaik Asia 2019 Eni Norini Sumartoyo di Pusat Latihan Nasional (Pilatnas) Atletik Indonesia.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tijur Tanjung mengatakan Eni Nurini memutuskan mundur dari tim latihan karena alasan kesehatan.

“Iya, dia mengundurkan diri dari jabatan pelatih pelatnas sekitar awal tahun ini karena sudah tidak fit lagi. Seperti diketahui, melatih atlet nasional tekanannya berbeda-beda. Saat ini mereka masih melatih anak-anak di klubnya,” Tigor mengatakan kepada Antara. . , Sabtu.

Saat ini Zuhri dan kawan-kawan berada di bawah bimbingan Agus Njamil. Selain itu, ada pula Erwin Reynaldo Maspaitilla dan Fadlen yang berstatus asisten pelatih.

Ini Norini merupakan sosok penting dalam atletik Indonesia. Ia dianugerahi penghargaan Asian Athletic Trainer of the Year 2019 oleh Konfederasi Atletik Asia (AAA) karena dinilai berhasil membawa atlet berprestasi di tingkat global.

Sebut saja Lalu Muhammad Zuhri yang berhasil meraih medali emas nomor 100 meter putra pada Kejuaraan Dunia U-20 di Finlandia pada 2018.

Eni merupakan mantan atlet renang yang tampil di Asian Games 1962 dan menyumbangkan perak dan perunggu masing-masing pada nomor estafet gaya ganti 4x100m putri dan estafet gaya bebas 4x100m putri.

Eni resmi menjadi pelatih olahraga di PB PASI pada tahun 2008. Ia menjadi pelatih setelah mengikuti International Association of Athletics Federations (IAAF) atau saat ini kursus Atletik Dunia hingga Level 2.

Selain Lalu Muhammad Zuhri, dari tangan dingin Eni, lahirlah sederet atlet berprestasi lainnya. Ia juga turut andil dalam mengembangkan kemampuan pelari legendaris Indonesia, Suryau Agung, pada tahun 2006 hingga 2009.

READ  International University of Noida menandatangani nota kesepahaman dengan tiga universitas di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dan perguruan tinggi kedokteran

Puncaknya, Soryu Agung berhasil meraih medali emas di nomor lari 100 meter, yang mana saat itu ia juga mencetak rekor sebagai pelari tercepat se-Asia Tenggara dengan catatan waktu 10,17 detik pada SEA Games 2009.

Eni Norini juga membawa tim estafet 4x100m putra meraih medali perak Asian Games Jakarta-Palembang 2018 setelah prestasi yang sama terakhir kali diraih pada Asian Games 1966. Selain itu, masih banyak lagi prestasi lainnya.

Menandai: Atletik

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan."