Seorang pemain Indonesia tewas tersambar petir di lapangan sepak bola, membuat rekan satu timnya kaget
New Delhi,Diperbarui: 12 Februari 2024 pukul 23:35 IST
Seorang pemain Indonesia berusia 35 tahun meninggal dunia setelah tersambar petir saat pertandingan sepak bola, saat pertandingan persahabatan antara 2 FLO FC Bandung dan FBI Subang. Peristiwa traumatis ini diberitakan di media Indonesia pada Senin, 12 Februari. Insiden tersebut terekam dalam klip video dari tribun, dan sang pemain – yang terisolasi di lapangan – terlihat disambar petir.
Ini merupakan kecelakaan kedua yang terjadi di Indonesia selama setahun terakhir. Laporan media lokal mengatakan pria itu masih bernapas setelah kecelakaan itu namun meninggal karena luka-lukanya. Sebelumnya, pesepakbola muda di Bojonegoro, Jawa Timur, disambar petir saat Piala Suwaratin U-13 2023. Ia mengalami serangan jantung dan kemudian meninggal di RS Ibnu Sina Bojonegoro.
Insiden-insiden ini menyoroti bahaya petir terhadap aktivitas olahraga luar ruangan dan telah memicu diskusi tentang langkah-langkah keselamatan selama kondisi cuaca buruk. Namun menurut media lokal, pertandingan dimulai dalam kondisi langit cerah, namun cuaca justru memburuk selama pertandingan.
Menurut buku peraturan arbitrase, putusan tersebut ditafsirkan sebagai kondisi cuaca buruk di sebagian besar dunia. Di Belanda, semua pertandingan sepak bola dihentikan pada 8 Februari 2020 karena kecepatan angin yang tinggi di negara tersebut.
Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah berdiskusi dengan klub, polisi dan pemerintah kota, mereka “menyimpulkan bahwa karena kondisi cuaca yang diperkirakan, keselamatan penggemar dan pemain tidak dapat dijamin.”
Tiga klub teratas – Ajax, Alkmaar dan Feyenoord – dijadwalkan bermain dalam empat pertandingan yang dijadwalkan hari itu.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”