itu Laporan Indeks Manufaktur Asia Berkembang 2024 (“EAMI 2024”) Laporan yang diterbitkan oleh Dezan Shira & Associates ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sektor manufaktur di negara-negara tertentu di Asia, yaitu Indonesia, Tiongkok, Vietnam, Filipina, Thailand, India, dan Bangladesh.
Laporan ini menyoroti potensi Indonesia sebagai tujuan industri yang stabil bagi investor asing, didukung oleh banyaknya tenaga kerja lokal, reformasi bisnis yang sedang berlangsung, dan peningkatan infrastruktur.
Penilaian yang dimuat dalam laporan tersebut sangat bergantung pada penilaian terhadap 48 kriteria spesifik yang tersebar di delapan kriteria utama: ekonomi, stabilitas politik, iklim usaha, perdagangan global, perpajakan, infrastruktur, tenaga kerja, dan inovasi.
Sorotan EAMI 2024 untuk Indonesia
Kelas ekonomi
Meskipun tingkat perekonomian Indonesia menempati peringkat keempat dalam laporan tersebut, negara ini diperkirakan akan mengalami pertumbuhan antara 4,8 dan 5 persen pada tahun ini. Pada tanggal 22 April 2024, Komisi Pemilihan Umum Indonesia secara resmi mengumumkan Prabowo Subianto sebagai presiden berikutnya, dan Gebran Rakabuming Raka (putra tertua Presiden Joko Widodo) sebagai wakil presiden berikutnya setelah dua calon presiden yang kalah mengajukan banding dalam pemilihan presiden. Mahkamah Konstitusi menolaknya.
Kontinuitas adalah tema utama pemerintahan Prabowo Gebran, karena ia berjanji akan mendukung banyak kebijakan Jokowi, termasuk pengembangan sektor komoditas, modernisasi infrastruktur, dan menjaga agenda manajemen makroekonomi yang disiplin. Dengan rencana untuk melakukan ekspansi ke sektor mineral lain, larangan pemerintah terhadap ekspor nikel dan bauksit yang belum diolah telah meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasokan sumber daya global, khususnya baterai kendaraan listrik, sehingga menyebabkan peningkatan ekspor. Selain itu, Prabowo berjanji untuk melanjutkan proyek ambisius senilai US$35 miliar untuk memindahkan ibu kota ke pulau Kalimantan, sekitar 2.000 kilometer dari Jakarta.
Lingkungan kerja
Lingkungan bisnis Indonesia berada pada peringkat keenam dari kedelapan. Namun, negara ini berupaya keras untuk melaksanakan reformasi penting, seperti peraturan pemerintah yang menggantikan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022. Undang-undang tersebut menghilangkan inefisiensi birokrasi, menyederhanakan persyaratan perizinan usaha, dan membuka lebih banyak industri bagi investor asing.
perdagangan dunia
Meskipun menempati peringkat kelima dalam Laporan Perdagangan Internasional, Indonesia secara aktif mengupayakan perjanjian perdagangan bebas untuk memperluas hubungan perdagangan internasional dan memperkuat perekonomiannya.
Beberapa perjanjian perdagangan bebas penting Indonesia antara lain:
- Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA);
- Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (AANZFTA);
- Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJ-EPA);
- Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA); Dan
- Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).
Lapisan infrastruktur
Indeks EAMI menempatkan infrastruktur Indonesia pada peringkat keenam dari kedelapan. Infrastruktur menjadi prioritas utama pemerintahan Joko Widodo sejak tahun 2014. Presiden pada penghujung tahun 2021 menyatakan, dalam enam tahun terakhir, pemerintahannya telah membangun jalan tol sepanjang 1.640 kilometer dan jalan non-tol sepanjang 4.600 kilometer. Selain itu, kini terdapat 15 bandara baru dengan pekerjaan perluasan dan renovasi untuk 38 bandara lainnya. Apalagi, pemerintah telah membangun 22 bendungan dan sedang dalam proses pengembangan 124 pelabuhan baru. Akan ada 65 bendungan baru secara nasional pada tahun 2024.
Antara tahun 2022 dan 2024, Indonesia berencana mengeluarkan sekitar US$445 miliar untuk investasi infrastruktur.
Kelas tenaga kerja
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia (275,7 juta jiwa) dan rata-rata usia muda adalah 30 tahun. Selain itu, 60% penduduknya berusia di bawah 40 tahun. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar tenaga kerja terbesar di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan lebih dari 130 juta pekerja dan pasar tenaga kerja terbesar keempat di dunia.
Tahap perkembangan negara ini saat ini menjadikannya ideal untuk manufaktur padat karya, dan negara ini sudah menjadi produsen pakaian dan tekstil serta mobil yang terkemuka.
Meskipun pasar tenaga kerjanya besar, hanya 55 juta pekerja yang dianggap “terampil” dan produktivitasnya relatif rendah dibandingkan rekan-rekan mereka di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Pemerintah memperkirakan Indonesia akan membutuhkan 100 juta pekerja terampil pada tahun 2030, karena negara ini bertujuan untuk menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia dalam hal keseimbangan daya beli.
tentang kami
Pengarahan ASEAN dibuat oleh Dizan Shira & Co. Perusahaan membantu investor asing di seluruh Asia dan memiliki kantor di seluruh ASEAN, termasuk di Singapura, Hanoi, Kota Ho Chi MinhDan Da Nang Selain itu, di Vietnam Jakarta, di Indonesia. Kami juga memiliki perusahaan mitra di Malaysiaitu FilipinaDan Thailand Serta praktik kami Cina Dan India. Silakan hubungi kami di [email protected] atau kunjungi situs web kami www.dezshira.com.