Jakarta (Antara) – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyoroti empat inisiatif baru yang diusulkan Indonesia sebagai tuan rumah Forum Air Dunia ke-10 pada pertemuan tingkat tinggi di Nusa Dua, Bali, Senin.
Inisiatif pertama adalah dengan menetapkan Hari Danau Sedunia, kata Jokowi dalam pidato pembukaannya di hadapan hadirin.
Selain itu, Indonesia juga sedang mendorong pembentukan Center of Excellence di kawasan Asia-Pasifik. Pada inisiatif ketiga, Indonesia mempromosikan pengelolaan air berkelanjutan di negara-negara kepulauan kecil, sedangkan inisiatif keempat berkaitan dengan insentif untuk proyek-proyek air.
Dalam sambutannya, Kepala Negara memaparkan sejumlah aspek keberlanjutan yang perlu terus digalakkan, antara lain peningkatan kebijakan solidaritas dan inklusi untuk mencapai solusi kolektif, terutama bagi negara kepulauan kecil dan yang mengalami kelangkaan air.
Kedua, tambahnya, Indonesia terus mengembangkan “hidro-diplomasi” untuk kerja sama yang kuat dan inovatif, menghindari persaingan dalam pengelolaan sumber daya air lintas batas.
Ketiga, Indonesia terus memperkuat “kepemimpinan politik” sebagai kunci keberhasilan berbagai kolaborasi menuju ketahanan air berkelanjutan.
Dihadapan para kepala negara yang hadir pada pertemuan tersebut, Jokowi menegaskan peran air dalam kehidupan manusia sangatlah penting.
Menurut Presiden, kekurangan air dapat memicu perang dan menimbulkan bencana. Selain itu, terlalu banyak atau terlalu sedikit air dapat menjadi masalah bagi dunia.
Jokowi mengatakan Forum Air Dunia ke-10 merupakan strategi untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen kolektif dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi.
Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk melestarikannya. Oleh karena itu, dengan ini saya umumkan bahwa Sidang Tingkat Tinggi Forum Air Dunia ke-10 telah dibuka,” ujarnya. Membuka pertemuan.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri (PM) Tajikistan Gohir Rasulsoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu William Maiwalili Katoniwere, Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Haji Fathilla bin Haji Yusof dan para pemimpin dunia. John Rosso, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini.
Peserta lainnya termasuk Presiden Dewan Air Dunia (WWC) Loïc Fauchon; Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis; Mantan Presiden Hongaria Janos Ader; Utusan Khusus Perancis Barbara Pompili; dan Utusan Khusus Belanda Meike van Ginneken.
BERITA TERKAIT: Subak di Bali mewakili kearifan lokal dalam konservasi air: Jokowi
Berita Terkait: Ketua DPR Pamer Anggaran Tentara dan Air
Cerita terkait: Presiden menguraikan pencapaian infrastruktur air di Indonesia