di dalam Di awal Malam Para Jahanam (Malam Neraka), pemirsa disuguhi perpaduan yang membingungkan antara suasana menakutkan, kilas balik yang mengganggu, dan janji horor supernatural. Disutradarai oleh Indra Gunawan, film horor ini dibintangi oleh Harris Elano Fariza dan Agnini Haque, yang memimpin sekelompok aktor melalui perjalanan menakutkan melalui desa terpencil Winongo.
Settingnya klasik. Rende, ditemani oleh teman-temannya Martin dan Cesca, melakukan perjalanan ke desa terpencil Winongo untuk mengamati dengan baik ritual terakhir kakeknya. Adegan pembukanya penuh ketegangan dan misteri, dan ketiganya segera mengetahui bahwa Winongo dihantui oleh roh pendendam. Penonton terpesona saat menyaksikan karakter-karakter tersebut menavigasi serangkaian peristiwa mengerikan yang terkait dengan konflik sejarah berdarah sejak tahun 1965.
Merayap dan aneh
Seiring berjalannya cerita, film ini dengan ahli menyeimbangkan momen-momen horor asli dengan ledakan humor gelap yang tak terduga. Adegan di mana mobil jenazah runtuh dan kelompok tersebut bertemu dengan roh-roh jahat dieksekusi dengan campuran ketegangan dan kekonyolan, membuat penonton melompat dan tertawa dalam jumlah yang sama.
Arahan Indra menjaga tempo tetap cepat, dan penampilan para aktor utama cukup menarik untuk mempertahankan minat. Film ini mengangkat kisah masa lalu Winongo yang tragis, memadukan unsur sejarah Indonesia dengan alam gaib. Narasinya menunjukkan bahwa roh-roh tersebut membalas ketidakadilan historis, menambah kedalaman kiasan desa berhantu yang khas.
Pengembangan plot komik
Namun, saat Malam Para Jahanam menuju klimaksnya, segalanya mulai terurai. Pesan film tersebut menjadi semakin jelas: jangan pernah mempercayai siapa pun, apalagi hantu. Karakter yang tampak dapat dipercaya mengungkapkan motif tersembunyi dan roh jahat yang tidak dapat diprediksi seperti biasanya. Tapi itu adalah babak terakhir di mana filmnya benar-benar keluar jalur.
(Spolier Alert) Dalam alur cerita yang hanya bisa digambarkan menggelikan, film ini menggali penjelasan yang berbelit-belit dan berlebihan yang melibatkan kutukan leluhur dan konspirasi politik. Apa yang dimulai sebagai kisah menakutkan yang sarat dengan tragedi sejarah berubah menjadi lelucon horor yang dibuat-buat. Roh-roh yang dulunya menakutkan terlibat dalam kejenakaan yang hampir lucu, dan penyelesaian konflik utama sangat lucu dan membuat tertawa terbahak-bahak.
Pada saat kredit akhir bergulir, pemirsa mungkin akan merasa kagum. Klimaks Malam Para Jahanam tidak sekedar melompati hiu, tapi melompatinya dengan sembrono. Pengungkapan terakhirnya sangat aneh dan tidak masuk akal sehingga melemahkan sebagian besar ketegangan yang telah dibangun dengan susah payah oleh film tersebut.
Meskipun bagian akhir mungkin merupakan hal paling bodoh yang pernah terjadi di bioskop, hal tersebut juga memberikan sentuhan humor yang tidak disengaja pada film tersebut. Ini membuktikan pesona sebuah film yang, meski berakhir konyol, tetap menghibur sepanjang film.
Ketegangan bertemu dengan absurditas
Malam Para Jahanam adalah film bagus yang dikecewakan oleh babak akhir yang buruk. Bagi mereka yang ingin mengabaikan kesalahan narasinya, ini menawarkan perjalanan yang menyenangkan dan menakutkan melalui desa berhantu dengan sentuhan sejarah. Rangkullah kekonyolan dan tertawakan alur ceritanya.
Jika Anda sedang ingin menonton film horor yang tidak terlalu serius dan menawarkan tawa yang tidak disengaja, Malam Para Jahanam layak untuk ditonton. Bersiaplah untuk akhir yang menentang logika dan rasionalitas dengan cara yang paling bodoh dan menghibur.
Malam Para Jahanam sedang streaming di Netflix.
KELUAR: Indra Gunawan
ejakulasi: Harris Elano Frieza, Agnini Haque, Jinar Mesa Ayu, Dava Wardhana, Teddy Syah
Nilai E: 3
Akting: 3
Merencanakan: 3
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”