KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Sinema Indonesia menjadi pusat perhatian di NFDC Film Festival edisi ketiga – baca terus untuk mengetahui lebih lanjut
entertainment

Sinema Indonesia menjadi pusat perhatian di NFDC Film Festival edisi ketiga – baca terus untuk mengetahui lebih lanjut

Festival Film Indonesia dan NFDC yang sangat ditunggu-tunggu dimulai hari ini di Museum Nasional Film India, menandai edisi ketiga Festival Film NFDC yang dijadwalkan akan diadakan hingga 6 Juli 2024. Acara unik ini merayakan pertukaran budaya antara india dan India melalui bioskop.

upacara pembukaan

Festival diawali dengan upacara penyalaan lampu tradisional dan pembukaan spanduk festival. Tuan Akshat Ajay Sharma, yang dikenal karena karyanya dalam “Major” (2022), “Radhe Shyam” (2022), dan “AK vs AK” (2020), dan sutradara drama kriminal “Haddi” yang dibintangi Nawazuddin Siddiqui, adalah tamu utama, menambahkan sentuhan khusus pada acara tersebut.

Jadwal film

Festival ini menampilkan perpaduan menarik antara film Indonesia dan India:

– 1 Juli : Partikelir (film Indonesia)

– 2 Juli: Cantara

– 3 Juli: Sehidup Semati (film Indonesia)

– 4 Juli: Mayor

– 5 Juli: Cek Toko Sebelah (film Indonesia)

– 6 Juli: RRR

Tamu dan pidato istimewa

Bapak Eddy Wardoyo, Konjen RI mengungkapkan kebahagiaannya atas pemutaran film Indonesia di Mumbai. Pak Dr. membenarkan. Ramakrishnan, Direktur Jenderal, Yayasan Film Nasional India, menyoroti komitmen Yayasan terhadap sinema dunia dan kerja sama.

Pertukaran budaya dan diskusi

Acara tersebut menampilkan dialog antara Bapak Eddy Wardoyo dengan Bapak Dr. Ramakrishnan, yang dimoderatori oleh Ibu Jayeeta Ghosh, Direktur NFDC-NMIC, menyoroti hubungan budaya dan sinematik antara india dan India.

Selama diskusi, Pak Wardoyo menyoroti kekayaan tradisi narasi dan narasi budaya unik dalam film-film Indonesia yang sangat disukai penonton India karena kesamaan tema keluarga dan tradisi. Ia menyarankan kerja sama strategis antara NFDC dan sineas Indonesia dapat memperkuat hubungan budaya tersebut. Bapak Wardoyo juga menekankan pentingnya inisiatif pertukaran budaya ini, yang merupakan langkah awal yang penting dalam menghubungkan dunia sinematik Indonesia dan India. Ia mengakui tantangan yang dihadapi para pembuat film Indonesia dalam mendapatkan pengakuan global dan menyatakan optimisme bahwa kemitraan dengan organisasi seperti NFDC dapat membantu mengatasi hambatan ini dengan menyediakan platform dan dukungan yang diperlukan untuk jangkauan internasional yang lebih luas. Dr menambahkan. Ramakrishnan mengatakan kolaborasi semacam itu dapat saling memperkaya kedua industri film dan menciptakan peluang baru untuk pertukaran budaya dan inovasi seni.

1

Hidangan lezat

READ  Bioskop mobil menayangkan film Indonesia tentang disleksia

Para peserta menikmati berbagai macam masakan Indonesia:

– Ongol Ongol : Jajanan manis yang terbuat dari tepung sagu enau, air, gula jawa, daun pandan, kelapa, dan garam.

– Limber Ayam (non-vegetarian): Ketan dengan ayam cincang yang dibungkus daun pisang.

Pastel: kue yang sedikit manis.

penyaringan

Hari itu diakhiri dengan pemutaran film ‘Particelir’, mengawali hari-hari menyenangkan yang akan datang.

Bergabunglah bersama kami mulai 1 hingga 6 Juli 2024 di Museum Nasional Film India untuk merayakan keunggulan sinematik dan pertukaran budaya.

1

Sumber gambar: Humas

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."