Rahmat Hindyarta: Indonesia tetap menjadi pendukung kuat hubungan ASEAN-Pakistan yang lebih kuat
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Pakistan, Rahmat Hindayarta Kusuma, mengatakan pada hari Rabu bahwa Indonesia selalu menjadi pendukung kuat hubungan yang lebih kuat antara ASEAN dan Pakistan untuk memberikan manfaat nyata bagi rakyatnya.
ISLAMABAD (ArdPoint/Pakistan Point News – 7 Agustus 2024) Kuasa Usaha Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Pakistan, Rahmat Hindayarta Kusuma, pada hari Rabu mengatakan bahwa Indonesia selalu menjadi pendukung kuat hubungan yang lebih kuat antara ASEAN dan Pakistan untuk membawa manfaat nyata bagi rakyatnya.
ASEAN dan Pakistan memiliki potensi kerja sama yang besar di berbagai sektor, seperti pertanian, pendidikan, perikanan, teknologi informasi, infrastruktur, permesinan, pariwisata, dan lain-lain.
Berbicara pada meja bundar “Pakistan dan ASEAN: Kemitraan yang Tumbuh” dalam rangka Hari ASEAN ke-57 di Islamabad Strategic Studies Institute (ISSI), Rahmat Hindayartha Kusuma mengatakan: “Saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada tim ISSI atas kerja sama yang baik. dan dukungan dalam penyelenggaraan forum ini.
Beliau mengatakan bahwa Hari ASEAN yang diperingati pada tanggal 8 Agustus setiap tahunnya mencerminkan komitmen kuat negara-negara ASEAN untuk meningkatkan efektivitasnya dengan meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dan kontribusi positif kepada komunitas bangsa melalui keterlibatan damai.
Utusan tersebut mengatakan tema tahun ini “ASEAN: Memperkuat Konektivitas dan Ketahanan” menyoroti semangat bekerja dan tumbuh bersama yang menawarkan potensi besar untuk proyek-proyek baru dan kemitraan di sektor-sektor yang menjanjikan dan berkembang.
Beliau mengatakan bahwa mengingat hubungan persahabatan yang sangat baik antara ASEAN dan Pakistan, saya yakin bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk bergerak menuju hubungan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan, karena kawasan Asia Tenggara telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. pusat perdagangan global di masa depan.
Rahmat Hindyarta Kusuma mengatakan keberagaman sistem budaya, ekonomi, politik, dan sosial di negara-negara ASEAN menjadi daya tarik tambahan dari pasar terintegrasi yang luas ini.
Beliau mengatakan bahwa sentralitas ASEAN telah berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, dan fokus hubungan luar negerinya adalah pada kemitraan yang setara, saling menguntungkan, dialog dan kerja sama.
Dikatakannya, KBRI menyadari pentingnya mendekatkan masyarakat kedua wilayah, juga telah melakukan berbagai inisiatif seperti mendirikan “Pojok Indonesia” di Perpustakaan Nasional Pakistan dan Yayasan Buku Nasional serta menyediakan beasiswa pendidikan kepada warga Pakistan untuk meningkatkan komunikasi serta meningkatkan interaksi antar masyarakat.
Ia mengatakan, “Interaksi besar kami dengan para cendekiawan dan peneliti Muslim dari berbagai sekte dan kunjungan ekstensif ke berbagai sekolah agama di Pakistan menunjukkan pentingnya Indonesia dan Pakistan sebagai dua negara Islam terbesar di dunia untuk membangun hubungan yang lebih kuat, sebagai sekolah agama di kedua negara. Negara-negara tersebut mempunyai kesamaan dalam mengamalkan kurikulum Islam klasik yang disebut sistem sekolah.
Kuasa Usaha menyatakan bahwa sekolah-sekolah Pakistan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap ilmu-ilmu Islam di seluruh cabangnya, sedangkan sekolah-sekolah di Indonesia memiliki konsep yang unggul dalam konteks kehidupan lokal nusantara di seluruh Indonesia.
Di bidang bisnis, beliau mengatakan bahwa karena Indonesia merupakan salah satu mitra ekonomi terbesar Pakistan, Kedutaan Besar Indonesia telah berupaya meningkatkan keterlibatannya yang lebih luas dengan pelaku perdagangan di luar mitra tradisionalnya.
“Kami berurusan dengan komunitas bisnis di provinsi Punjab, Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan tidak hanya sebagai mitra dalam diplomasi ekonomi tetapi juga sebagai teman dekat,” katanya.
Ia menambahkan, keterlibatan ini diharapkan dapat membantu semakin memperkuat hubungan kedua negara, baik di tingkat bilateral maupun tingkat regional antara Pakistan dan ASEAN.
Utusan tersebut mengatakan, pendirian salah satu perusahaan mie terbesar dunia asal Indonesia di Faisalabad diharapkan dapat menjadi tonggak sejarah bagi investasi Indonesia lainnya yang masuk ke Pakistan.
Beliau mengatakan bahwa di tingkat pemerintahan terdapat minat aktif untuk memperkuat upaya dialog timbal balik dan kerja sama strategis untuk perdamaian, stabilitas, perdagangan dan investasi di tingkat regional dan global.
“Saya percaya bahwa ada indikator-indikator positif yang diperlukan, dan berkat upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat kita, kerja sama antara ASEAN dan Pakistan akan memiliki masa depan yang lebih cerah dan harmonis,” katanya.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”