Awak kapal selam Indonesia menyanyikan “Selamat tinggal” beberapa minggu sebelum tragedi tersebut
Sebuah video muncul dari awak kapal selam Indonesia yang tragis menyanyikan lagu lokal berjudul “Selamat tinggal” – beberapa minggu sebelum kapal tenggelam, dengan semua 53 pelaut di dalamnya.
AFP melaporkan bahwa Heri Octavian, komandan Batalyon 402 KRI Nanggala yang naas, termasuk di antara kerumunan di sekitar seorang pelaut yang bermain gitar akustik.
“Meskipun aku belum siap untuk merindukanmu, aku belum siap untuk hidup tanpamu,” para pelaut bernyanyi dengan penampilan yang menyentuh dari “Sampai Jumpa.” “Saya berharap yang terbaik untukmu.”
Juru bicara militer Djwara Wimpo mengatakan kepada AFP bahwa rekaman itu merekam perpisahan dengan komandan Korps Kapal Selam Marinir yang akan keluar, yang penggantinya mengambil alih misi tersebut pada awal Maret.
Eriks Sukamte, penampil asli lagu tersebut, Posting video yang menghantui Di Instagram pada hari Minggu, CBS News melaporkan.
Militer Indonesia secara resmi mengatakan bahwa semua 53 awak kapal telah tewas setelah puing-puing kapal selam ditemukan pada hari Minggu di setidaknya tiga bagian di dasar laut.
Pengumuman suram itu datang sehari setelah Indonesia mengumumkan bahwa kapal itu tenggelam dan tidak hanya hilang, tetapi tidak secara eksplisit menyebutkan apakah awaknya tewas.
Para pejabat sebelumnya mengatakan pasokan oksigen untuk kapal selam diesel buatan Jerman telah habis pada Sabtu pagi, tiga hari setelah kapal itu hilang dari pulau resor Bali.
“Kami menerima gambar bawah air yang dikonfirmasi sebagai bagian dari kapal selam, termasuk kemudi vertikal, jangkar, badan tekanan eksternal, kemudi selam berukir dan bagian lain kapal,” kata komandan militer Hadi Tjiganto kepada wartawan di Bali, Minggu.
“Dengan bukti otentik ini, kami bisa mengumumkan KRI Nanggala 402 telah tenggelam dan semua awaknya tewas,” kata Tahijanto.
Laksamana Yodo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut, mengatakan robot bawah air yang dilengkapi kamera yang mendokumentasikan puing-puing tergeletak di dasar laut pada kedalaman 2.750 kaki.
Pada hari Senin, Angkatan Laut mencoba mencari cara untuk menyelamatkan sisa-sisa kapal dan menemukan jenazah awaknya.
“Kami akan menganalisis foto, video bawah air, aliran dan sebagainya untuk menentukan teknologi mana yang akan digunakan,” kata Laksamana Pertama Julius Wedjugono seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, kerabat yang berduka berkumpul di tepi pantai di Bali untuk memberi penghormatan kepada orang yang mereka cintai.
Anggota keluarga awak I Jedi Kartika berkumpul di Selukan Pawang di pantai utara Bali, membawa dupa dan bunga serta memotretnya sebagai bagian dari seragam militernya.
Yang lainnya mendayung di laut untuk menyebarkan kelopak bunga secara meriah di air.
Kami telah memperkenalkan putra kami kepada pemerintah. “Sekarang dia telah jatuh dalam prosesnya, kami berharap pemerintah akan mengembalikan jenazahnya kepada kami setelah semua perayaan resmi,” kata Wayan Dharamantha, paman kapal selam itu.
Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan berjanji bahwa negara akan mendanai pendidikan anak-anak para pelaut yang tewas.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”