Karena jarak mengemudi yang terbatas dan persyaratan pengisian ulang baterai kendaraan listrik, diasumsikan bahwa pengemudi kendaraan listrik merencanakan perjalanan dan rencana pengisian ulang secara bersamaan untuk mengurangi waktu perjalanan dan mengisi ulang sambil memastikan mereka tidak kehabisan daya sebelum menyelesaikan perjalanan mereka.
Menurut Perusahaan Listrik milik negara, Indonesia akan membutuhkan lebih dari 31.000 stasiun pengisian kendaraan listrik (EV) baru pada tahun 2030 untuk memenuhi target pemerintah. berdasarkan Untuk peta jalan pengembangan terminal, pemain publik dan swasta perlu menginvestasikan 54,6 triliun rupee (US $ 3,7 miliar) selama 10 tahun ke depan untuk memasang 31.000 stasiun pengisian komersial.
Perusahaan minyak dan gas bumi milik negara Indonesia dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bekerja sama untuk membangun infrastruktur energi bersih berbasis baterai listrik dengan menciptakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Dua unit SPKLU beroperasi, masing-masing berlokasi di SPBU Jalan Lenteng Agung dan MT Haryono Jakarta.
Menhub yakin akan ada pembelajaran yang dapat menjadi masukan bagi Kementerian Perhubungan untuk memastikan peralihan sarana dan prasarana yang lebih ramah lingkungan dan andal serta dapat dilaksanakan semaksimal mungkin.
Menurut Dirjen Ketenagalistrikan, inisiatif kendaraan listrik bertenaga baterai merupakan bagian dari transmisi energi Ini bertujuan untuk mempromosikan penggunaan energi yang lebih bersih dan lebih efisien sekaligus mengurangi impor bahan bakar. Akibatnya, dapat memberikan devisa jangka panjang dan dukungan bahan bakar.
“Kami mengapresiasi upaya perusahaan migas untuk melakukan transformasi bisnis dalam merespon perkembangan global. Transisi ini tidak akan mudah, tetapi kami yakin hal itu dapat dicapai berkat pengalaman dan daya saing perusahaan. Dia mengatakan, perusahaan migas tersebut akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan infrastruktur kendaraan listrik.
Sebagai BUMN yang didominasi energi fosil, transformasi perusahaan migas akan dilakukan secara signifikan dan cepat. Komitmen konversi energi juga akan ditanggapi dengan serius dan akan mencakup program besar-besaran. Tujuan-tujuan ini diintegrasikan ke dalam operasi perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai bagian dari Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG).
Selain itu, perusahaan telah mengukur emisi karbon selama 10 tahun terakhir dan mencapai pengurangan 29% emisi karbon dari 2010 hingga 2020. Mereka akan lebih ditingkatkan, termasuk di sektor transportasi, yang menyumbang 23% dari emisi karbon.
Sektor transportasi harus menerapkan spesifikasi ini. Oleh karena itu, perusahaan migas tanah air tersebut telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan SPKLU, salah satunya dengan Badan Pengkajian Teknologi dan Aplikasi. Tiga situs sedang dikembangkan, dan mereka sudah berdiri dan berjalan.
Untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan industri kendaraan listrik, perusahaan bergerak di industri menengah, yaitu mengembangkan ekosistem baterai listrik bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) IBC (Indonesian Battery Corporation) lainnya. Perseroan menjalin kerjasama dengan pihak lain di bidang aki anak perusahaan yang digunakan di berbagai kawasan wisata melalui penyewaan mobil listrik.
Mereka juga akan segera meluncurkan pembangkit energi hijau, di mana sekitar 100 stasiun bahan bakar PV surya saat ini terpasang sehingga listrik adalah energi hijau dan akan dipasok oleh SPKLU.
Saat ini, perusahaan migas Indonesia SPKLU Pilots telah diluncurkan di 6 lokasi. Diantaranya SPKLU SPBU Fatmawati, Jakarta Selatan yang dibuka pada 10 Desember 2020, SPKLU SPBU Kuningan, dan SPKLU Bandara Soekarno Hatta yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Tiga SPKLU lainnya bersinergi dengan Badan Pengkajian Teknologi dan Aplikasi yang berlokasi di Puspitek BPPT Serpong.
Perusahaan berencana mengubah 250-300 SPBU menjadi pembangkit listrik ramah lingkungan tahun ini. Sebagai imbalannya, pelanggan yang membeli bahan bakar dari pembangkit listrik ramah lingkungan akan mendapatkan imbalan. Ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan bauran energi terbarukan sebagai bagian dari transisi energi negara.