Jakarta. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) telah memberikan tanggapan positif terhadap permohonan keanggotaan Indonesia, kata Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis. Komentarnya disampaikan setelah pertemuan dengan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Gorman di kantornya di Jakarta.
“Prinsipnya, [OECD] Menanggapi secara positif karena kepemimpinan Indonesia yang sukses di G20 dan kepemimpinan yang berkelanjutan di ASEAN, ”kata Airlangga kepada wartawan.
Indonesia terus aktif mengejar keanggotaan di OECD, bertujuan untuk menjadi negara Asia ketiga yang bergabung setelah Jepang dan Korea Selatan. Aspirasi ini sejalan dengan tujuan Indonesia untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi.
Indonesia telah menikmati kemitraan yang berarti dengan OECD selama jangka waktu yang cukup lama dalam meningkatkan kualitas kebijakan dan peraturan pemerintah. Selain menyebarluaskan kebijakan global dan praktik bisnis terbaik, negara ini secara rutin menerima tinjauan kebijakan dari OECD.
Kelayakan negara untuk keanggotaan OECD telah diperkuat dengan pemulihannya ke status berpenghasilan menengah ke atas setelah pandemi Covid-19 dan keberhasilan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun lalu.
Airlangga mengatakan OECD terkesan dengan Indonesia yang terus mengejar reformasi ekonomi meskipun memiliki ketahanan ekonomi dan tantangan krisis kesehatan selama pandemi Covid-19.
“Mereka mengakui komitmen Indonesia terhadap ekonomi hijau yang tercermin dari berbagai proyek dan jalurnya yang solid,” kata Menkeu.
Namun, Airlangga mengakui proses Indonesia menjadi anggota OECD bisa memakan waktu bertahun-tahun, mengutip kasus Kolombia baru-baru ini, yang membutuhkan waktu delapan tahun untuk mencapai keanggotaan.
“Standar tertentu perlu dipenuhi, tetapi Indonesia telah menjadi mitra utama OECD selama 15 tahun. Memiliki kantor OECD di Indonesia merupakan titik awal yang positif,” tambahnya.
Usai pertemuannya dengan Airlangga, Sekjen Cormann akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati untuk menjajaki lebih jauh tawaran keanggotaan Indonesia.
Perlu dicatat bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang sedang mencari keanggotaan OECD. Misalnya, Rumania baru-baru ini menjadi pihak ke-45 dalam Konvensi Anti-Suap OECD, menandai langkah signifikan menuju aspirasi keanggotaannya sendiri.
Tag: Kata kunci:
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”