Asia/Indonesia – Hari Jadi Konsili Vatikan Kedua diperingati dengan meja bundar antaragama.
Asia/Indonesia – Hari Jadi Konsili Vatikan Kedua diperingati dengan meja bundar antaragama.
Jakarta (Agenzia Fides) – Peringatan 60 tahun Konsili Vatikan II diperingati di Indonesia pada hari ini, 15 Oktober, dengan dua pertemuan khusus: satu di Fakultas Filsafat dan Teologi “Universitas Sanata Dharma” dan yang lainnya di St. Paul Major . Seminari ini terletak di kota Yogyakarta di Keuskupan Semarang di pulau Jawa. Ekaristi yang dirayakan di tempat itu akan dihadiri oleh dua mantan Uskup Universitas dan Seminari, Mgr. Petrus Boateng Dimang dari Keuskupan Pancharmasi (Kalimantan Selatan) dan Ny. Justinus Harjasusanto adalah Uskup Agung Samarinda (Kalimantan Timur).
Usai misa, akan dibahas meja bundar antaragama tentang manfaat Konsili Vatikan II dan penerapannya dalam konteks Gereja Indonesia. Seperti yang diketahui Fides, mantan Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo dan M.P. SD Vijayati, dua orang Katolik yang terlibat dalam politik; Prof. Al Makin, Dekan Universitas Islam Nasional Yogyakarta; Profesor Mudji Sutrisno SJ, imam Yesuit yang terlibat dalam pelayanan pastoral budaya, seni dan pendidikan; Uskup Banjarmasin Mgr Petrus Bodeng Dimang.
Kardinal Indonesia Ignatius Suharyo Hartjotmodjo, Uskup Agung Jakarta dan Presiden Sinode Indonesia, mengeluarkan pesan sinode dalam rangka peringatan 60 tahun Konsili Vatikan II yang dirayakan di Yogyakarta: “Perayaan hari jadi. Konsili Vatikan II, Paus Fransiskus pada sukacita Injil, martabat manusia dan perubahan iklim Ini adalah kesempatan untuk fokus pada ajaran-ajaran tertentu. Saya ingin menekankan pentingnya mempromosikan martabat manusia dan memelihara rasa kebersamaan dalam masyarakat”.
“Saya menyambut baik inisiatif para alumni Fakultas Teologi Universitas Sanatha Dharma untuk memperingati 60 tahun Konsili Vatikan II. Masyarakat Kompleks”. Untuk melakukan ini, lanjut Kardinal, kita harus mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh Paus Fransiskus: “Bukan hanya berjalan bersama, tetapi semua umat Allah merasa bersama, pemahaman yang mendalam tentang Roh. Dengan cara ini Gereja dapat menemukan apa yang Allah ingin, agar kita semua dapat berjalan di jalan yang baik menuju Tuhan, Kita bersedia membentuk persatuan di antara kita sendiri: buahnya kemudian akan menjadi pekerjaan, yaitu kesaksian iman.”
Ketika para uskup Indonesia lainnya memperingati hari jadi Konsili Vatikan II, di Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim, perubahan-perubahan yang diperkenalkan oleh Gereja dalam Gereja sangat terasa dan nyata, terutama dalam hal dialog antaragama. (MH) (Agenzia Fides, 15/10/2022)
Membagikan:
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”