JAKARTA (Reuters) – Badan Meteorologi Indonesia memperkirakan cuaca kering akan datang terlambat tahun ini, dengan cuaca La Nina kemungkinan akan berlangsung hingga Mei di sebagian besar wilayah negara, dengan risiko cuaca basah yang parah di beberapa wilayah.
Beberapa bagian Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Papua diperkirakan mulai mengering pada Mei, sementara sebagian pulau Kalimantan diperkirakan mulai mengering pada Juni, kata Badan Meteorologi dan Geofisika (PMKG) Indonesia dalam pernyataannya.
Pada bulan April dan Mei, selama periode sementara ini, perusahaan memperingatkan akan hujan lebat dan angin kencang.
Hujan deras telah menyebabkan banjir dan tanah longsor yang mematikan di beberapa wilayah di Indonesia.
Jika tahun ini hujan lebat terus terjadi, maka akan mengancam produksi beras dalam negeri yang biasanya memasuki musim panen di bulan April.
Sementara itu, sementara negara Asia Tenggara itu mengalami kebakaran hutan besar-besaran yang merugikan ekonomi miliaran dolar, dia mengatakan pemerintah daerah harus mengambil tindakan terhadap kebakaran hutan meskipun memperkirakan musim kemarau tahun ini akan lebih sedikit dibandingkan tahun 2015 dan 2019.
“Saat memasuki musim kemarau, penting untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan terutama di wilayah Rio, Kalimantan dan Papua, karena dapat berdampak pada pesawat akibat kabut,” kata laporan PKMG tersebut.
Sebelum Bernadette Christina, Francisco Nangoi Report; Disusun oleh Ed Davis
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”