Mimpi menonton tim sepak bola India bermain di Piala Dunia FIFA dibicarakan setiap tahun. Namun, di India, impian terkait olahraga seringkali sulit dicapai karena sistemnya dirancang untuk bekerja melawan atlet dan pemain.
Pejabat India tidak dikenal karena metode kinerjanya yang praktis dan sering kali merasa memiliki hak dalam posisi atau posisi apa pun yang mereka tunjuk. Manfaat ini adalah salah satu alasan utama mengapa para atlet sangat menderita di India.
Sayangnya, para pejabat (sebagian besar dari mereka tidak pernah memainkan satu olahraga pun dalam hidup mereka) tidak peduli dengan konsekuensi dari tindakan mereka.
Menjelang beberapa bulan penting bagi sepak bola India karena negara ini akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita U-17 FIFA pada bulan Oktober, kita melihat apa yang sebenarnya bisa terjadi pada tim nasional, tim muda, dan masa depan grup berbakat. pemain yang mungkin menderita inkompetensi serius.
Apa yang diminta FIFA untuk dilakukan India?
FIFA secara khusus meminta India untuk memastikan bahwa perubahan konstitusi Federasi Sepak Bola Seluruh India (AIFF) dilakukan sesegera mungkin. Mereka juga menekankan persyaratan bahwa petahana yang baru terpilih harus pada pertengahan September.
Alasan untuk persyaratan kepatuhan yang ketat ini adalah karena fakta bahwa semua anggota diharuskan untuk beroperasi sesuai dengan Statuta FIFA.
Secara khusus, Pasal 13 (Kewajiban Anggota) dan 14 (Penangguhan) sangat penting bagi negara untuk dipatuhi sebagai bagian dari keberadaan mereka sebagai anggota badan pengatur sepak bola internasional.
Apa yang bisa terjadi sekarang?
Tim nasional putra relatif aman dari kehilangan turnamen besar saat ini karena semua babak kualifikasi telah berakhir sebelum Piala Dunia Qatar 2022 pada bulan Desember. Ini adalah tim wanita U-17 India yang akan paling menderita.
Terlepas dari beberapa kontroversi selama beberapa tahun terakhir, India telah berhasil mempersiapkan diri untuk Piala Dunia Wanita U-17 FIFA yang akan berlangsung pada Oktober 2022. Kota-kota telah disiapkan, pengaturan dibuat dan tim gadis berbakat juga bersemangat tentang seri. .
Namun, jika FIFA, Kementerian Olahraga, dan Mahkamah Agung tidak dapat mencapai konsensus yang tepat pada 15 September 2022, Piala Dunia U-17 harus dijadwalkan ulang.
Apa yang terjadi di Indonesia pada tahun 2014?
Pada 2014/15, Indonesia dilarang mengikuti kompetisi internasional oleh FIFA. Hasil tersebut membuat Indonesia tidak memenuhi syarat untuk berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019.
Pasalnya, perebutan kekuasaan yang masih berlangsung antara pemerintah dan Asosiasi Sepak Bola terkait pengelolaan liga domestik. Pemerintah Indonesia memiliki pendapat berbeda terkait kelayakan beberapa tim untuk berlaga di Liga Super Indonesia (ISL).
Perselisihan yang sedang berlangsung membuat Kementerian Olahraga Republik Indonesia membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Kasus yang dibawa karena penangguhan ini menyebabkan intervensi FIFA dan keputusan akhir untuk melarang Indonesia dari kompetisi internasional sampai kepatuhan yang tepat terhadap Statuta FIFA ada.
Pada tahun 2016, FIFA mengaktifkan kembali Indonesia setelah menerima pemberitahuan tentang perintah pemerintah untuk mencabut keputusan yang menyebabkan federasi sepak bola dibekukan.
Kesimpulan utama dari ini adalah bahwa ketidakmampuan manajerial dan pengambilan keputusan yang tidak bersemangat menyebabkan Indonesia kehilangan pertandingan penting menjelang Piala Dunia 2018. Hal yang sama dapat terjadi dengan India jika hasil yang tepat tidak dicapai dalam beberapa bulan mendatang.
“Ninja budaya pop. Penggemar media sosial. Tipikal pemecah masalah. Praktisi kopi. Banyak yang jatuh hati. Penggemar perjalanan.”