Pasar saham Indonesia pada hari Selasa mengakhiri penurunan tiga hari yang jatuh lebih dari 60 poin, atau 0,8 persen. Indeks Harga Saham Gabungan kini berada tepat di atas dataran tinggi 6.810 poin, meskipun akan dibuka di zona merah pada hari Rabu.
Prakiraan global untuk orang Asia Pasar Berawan dan datar di tengah kurangnya katalis. Pasar Eropa naik dan saham AS beragam dan pasar Asia membagi selisihnya.
IHSG ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Selasa menyusul kenaikan saham keuangan, saham semen dan perusahaan sumber daya.
Untuk hari ini, indeks ditutup naik 40,08 poin atau 0,59 persen pada 6.811,31.
Aksinya, Bank CIMB Nyaga menguat 0,77 persen, Bank Negara Indonesia bertambah 0,54 persen, Bank Central Asia 0,28 persen, Bank Rakyat Indonesia 0,41 persen, Indosat Oridoo Hutchison naik 1,13 persen dan Indonesia bertambah 4,29 persen. , Indofood Suskes naik 0,40 persen, United Tractors naik 0,66 persen, Astra International naik 1,67 persen, Energi Mega Persada berakselerasi 1,71 persen, Astra Agro Lestari naik 0,60 persen, Aneka Tambang naik 4,46 persen, Indonesia 2,46 persen, Dima naik 3,5 persen. Sumber Daya Lahan meningkat sebesar 0,81 persen dan Bank Mantri dan Bank Danaman Indonesia tidak berubah.
Keunggulan dari Wall Street terus beragam karena Dow dibuka lebih tinggi dan tetap sama, NASDAQ dibuka lebih rendah dan tetap sama dan S&P 500 bertahan untuk hari ini dan berakhir di zona merah.
Dow bertambah 98,27 poin atau 0,29 persen menjadi 33.684,79, NASDAQ kehilangan 52,48 poin atau 0,43 persen menjadi 12.031,88 dan S&P 500 kehilangan 0,17 poin atau 0,000 persen menjadi 8,94,10.
Kurangnya data ekonomi utama AS telah membuat beberapa pedagang menunggu beberapa laporan penting dalam beberapa hari mendatang.
Laporan Departemen Tenaga Kerja tentang inflasi harga konsumen untuk bulan Maret akan dirilis hari ini dan dapat berdampak signifikan pada prospek suku bunga.
Harga minyak mentah naik pada hari Selasa di tengah harapan untuk tambahan stimulus ekonomi China setelah data inflasi yang lebih lemah dari China menciptakan ruang bagi bank sentralnya untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei naik $1,79 menjadi $81,53 per barel.
Untuk komentar dan umpan balik, hubungi: [email protected]