PASAR JAFF
Jogja-Netpak Asian Film Festival (JAFF), yang diadakan di kota Yogyakarta, Indonesia, meluncurkan acara industri untuk menampilkan konten Indonesia dan menghubungkan industri film yang berkembang pesat di negara ini dengan pasar internasional.
Dijadwalkan berlangsung pada 3-5 Desember pada edisi JAFF (30 November-7 Desember) tahun ini, acara tersebut akan menghadirkan perusahaan produksi, pembuat konten, penyedia layanan, dan perusahaan di sekitar 150 booth di Jogja Expo Center.
Sejak didirikan pada tahun 2006, JAFF terus memperkuat dan mendorong lingkungan film bagi industri film Indonesia. Banyak sineas baru yang mulai bermunculan dari festival ini,” ujar Ifa Isfancia, Festival Director JAFF.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi bekerja sama dengan penyelenggara JAFF dalam acara ini. “Merupakan komitmen pemerintah untuk terus mendukung perkembangan industri film Indonesia. Inisiatif JAFF untuk mengadakan acara ini akan membuat industri film Indonesia lebih mudah diakses oleh masyarakat internasional,” kata Ahmad Mahendra, Direktur Departemen Film, Musik dan Media Kementerian.
Linda Kosali, produser berpengalaman dan mantan Sekretaris Jenderal Festival Film Indonesia, akan memimpin pasar JAFF. “Saya merasa terhormat mendapat kesempatan ini. Dengan diperkenalkannya pasar JAFF, kami berharap dapat menciptakan koneksi dan peluang baru bagi industri film Indonesia, yang selanjutnya mendorong pertumbuhan dan kesuksesannya,” kata Kozali.
Industri film Indonesia pulih dengan cepat dari pandemi ini. Pada tahun 2022, film Indonesia menguasai pangsa pasar sebesar 61%, turun sedikit pada tahun 2023 namun masih menguasai pangsa pasar sebesar 48%. Industri film di negara ini diproyeksikan tumbuh sebesar 6,13% per tahun dan menciptakan tambahan 616.000 lapangan kerja pada tahun 2027.
Namun, meski menjadi salah satu pasar film terbesar di Asia Tenggara, Indonesia saat ini minim fenomena industri film.
Selain pameran dagang, JAFF Market juga akan menampilkan Project Market dan Lab Film, seminar, pameran bakat dan perusahaan, serta acara networking. Projects Market akan dipimpin oleh produser Meiske Dauricia, yang ikut mengorganisir LOCK Full Circle Lab, bekerja bersama veteran industri Yulia Evina Bara, Muhammad Zaidi dan Vivian Idris.
“Setiap tahun banyak bermunculan talenta-talenta baru di dunia perfilman Indonesia. Project Marketplace di JAFF Marketplace dirancang untuk mengidentifikasi dan mendukung proyek-proyek ini.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”