Game On – Indonesia memaparkan rencana pertumbuhan ambisius untuk industri game | Hogan Lovells
Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana untuk mengembangkan industri game yang masih belum matang, melalui Peraturan Presiden No. Pemerintah menyadari potensi pertumbuhan industri ini yang signifikan, yang diperkirakan akan mencapai USD 2,5 miliar pada tahun 2025. Industri game merupakan salah satu dari tiga industri dengan pertumbuhan tercepat di ekonomi kreatif Indonesia, di belakang subsektor televisi dan radio.
keberadaan atau kemitraan
Pemerintah bertujuan untuk memperkenalkan Klasifikasi Baku Usaha Indonesia yang baru (Klasifikasi Baku Labangan Usaha Indonesia atau “KBLI”) akan dikhususkan untuk pengembang game. Oleh karena itu, pengembang game asing harus memiliki badan hukum atau bermitra dengan pengembang game lokal dan memastikan bahwa anak perusahaan lokal atau mitra lokal mereka mematuhi hal ini. Agar KBLI bisa mendistribusikan gamenya ke konsumen Indonesia, otoritas terkait yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sedang menyiapkan regulasi teknis untuk keperluan tersebut.
Rencana tersebut diumumkan pada Januari 2024 dan mendapat sambutan beragam (dan sebagian besar negatif) dari konsumen dan industri. Hal ini diduga disebabkan oleh kekhawatiran bahwa game yang diterbitkan oleh pengembang asing mungkin diblokir atau tidak dapat diakses di Indonesia karena kurangnya kehadiran atau kemitraan lokal. Meskipun niat pemerintah tampaknya adalah untuk melindungi pengembang game dari persaingan yang tidak terkekang, para kritikus khawatir langkah tersebut akan menghambat pertumbuhan industri. Kami menantikan bagaimana Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menyusun peraturan tersebut dan bagaimana peraturan tersebut akan diterapkan.
Peningkatan kapasitas
Pemerintah Indonesia telah menyoroti niatnya untuk berkolaborasi dengan lembaga pendidikan untuk melatih pengembang game Indonesia. Pemerintah berencana untuk memperkenalkan program pelatihan dan pendampingan serta membentuk sekitar 1.200 personel untuk mengembangkan 3-5 game andalan berbasis multipemain. Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan keterampilan dalam industri game di Indonesia, yang berdampak pada sebagian besar pengembang game di Indonesia. Pemerintah juga bersiap untuk memperkenalkan kurikulum berbasis game di sekolah menengah kejuruan dan pendidikan tinggi.
Pembiayaan
Langkah lain untuk mendorong pertumbuhan industri game adalah penyediaan pendanaan melalui Perusahaan Layanan Umum (Anda adalah singa Batan atau “BLU”). BLU adalah badan khusus nirlaba di lingkungan Kementerian yang didirikan untuk menjual barang dan/atau jasa. BLU untuk mendukung pengembangan sektor gaming akan dibentuk di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MOTCE). Pemerintah juga berencana untuk mendorong pembiayaan swasta melalui matchmaking dan modal ventura dengan meluncurkan Skema Pendanaan Game Fund, yang bertujuan untuk mengumpulkan USD 40 juta setiap tahunnya. Rencana keuangan ini sedang dipersiapkan oleh MOTCE.
Liburan pajak
Industri game dianggap sebagai industri “garis depan”, yang berhak mendapatkan pembebasan pajak penghasilan perusahaan. Peraturan Menteri Keuangan Nomor tentang Pemberian Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan (PermenKeu 130/2020). Berdasarkan PMK 130/PMK.010/2020, industri pionir berhak untuk:
- 100 persen dari jumlah pajak penghasilan yang terutang atas nilai penanaman modal sekurang-kurangnya Rp500 miliar; Dan
- 50 persen dari jumlah pajak penghasilan yang terutang sehubungan dengan nilai penanaman modal paling sedikit Rp100 miliar sampai dengan Rp500 miliar.
Menyusul berlakunya PR 19/2024, kami mengantisipasi amandemen lebih lanjut terhadap Peraturan Menteri Keuangan 130/2020 untuk lebih mengembangkan industri game sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan terkemuka di Indonesia.
Secara keseluruhan, PR 19/2024 mencerminkan niat pemerintah untuk menempatkan Indonesia sebagai yang terdepan dalam industri game yang sedang berkembang di Asia. Menarik untuk melihat bagaimana pemerintah dapat mengakomodasi pertumbuhan studio game lokal tanpa merugikan kepentingan penerbit game asing dan konsumen Indonesia. Hogan Lovells siap membantu usulan investasi Anda atau pertanyaan apa pun terkait industri game di Indonesia.
“Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.”