KabarTotabuan.com

Memperbarui berita utama dari sumber Indonesia dan global

Gubernur Bali meminta pemuda Indonesia untuk berhenti menonton kartun terkenal Mezian untuk melindungi budaya mereka
entertainment

Gubernur Bali meminta pemuda Indonesia untuk berhenti menonton kartun terkenal Mezian untuk melindungi budaya mereka

Meskipun kami menyukai animasi Disney, pada titik tertentu, kami akan merindukan melihat sesuatu dengan “sentuhan buatan sendiri”. Malaysia memiliki banyak animasi bagus dan populer, seperti Didi & Friends, Boboiboi, dan Upin & Ipin.

Upin & Ipin sudah ada sejak tahun 2007 lalu Itu berlangsung selama 16 musim, yang masih tayang di negara tetangga kita, Indonesia.

Namun, penguasa Bali, Ian Koster, bukanlah penggemar berat animasi Malaysia, dan memiliki peringatan keras untuk pemuda negaranya.

Katakan Tidak pada Upin & Ipin

Meski sudah lama tayang, Wayan baru-baru ini mengingatkan anak muda di Indonesia untuk tidak menonton Upin & Ipin Untuk melindungi Bali dari budaya asing.

“Daripada menonton kartun dari negeri tetangga, Anda juga bisa membuat produksi sendiri yang akan mengangkat budaya lokal,” kata Wayan.

Tangkapan layar 2023 08 15 172733

Dia melanjutkan dan berkata, “Berhentilah menonton Upin & Ipin. Ayo buat sesuatu yang akan membuat budaya kita dikenal.” Gubernur mengatakan bahwa Bali penuh dengan peluang untuk mencapai hal tersebut, dan mengimbau para pemuda untuk tidak meninggalkan budaya Bali dalam keadaan apapun.

“Budaya asing, teknologi, dan gaya hidup modern dapat berkembang tetapi tidak pernah meninggalkan budaya Bali.”

CNN Indonesia Disebutkan juga bahwa Wayan menyarankan anak muda di negaranya untuk menonton Jayaprana Layonsari, salah satu kisah cinta Bali yang terkenal sebagai inspirasi bagaimana menjalani kehidupan yang lebih baik.

“Saya mengajak kalian semua untuk menonton Jayaprana Layonsari agar kalian bisa belajar bagaimana menjalani kehidupan yang lebih baik, yang terpenting kita ikut serta dalam pelestarian dan peningkatan budaya Bali.”

Apakah menurut Anda anak muda di Indonesia harus meninggalkan produksi asing untuk mengangkat budayanya? Di sisi lain, haruskah produser film Malaysia meninggalkan inspirasi asing untuk mempromosikan budaya kita?

READ  Lagu Populer Sooryavanshi "Najaa" Remake Fans Indonesia, Akshay Kumar Loves It

Baca Juga: Sound mixer kelahiran Kuching ini adalah M’sian pertama yang memenangkan penghargaan di Hollywood atas karyanya di Encanto

Kolase 8 3

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

"Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert."